Mohon tunggu...
Neneng Junita
Neneng Junita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Alquran dan Tafsir

ِبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحٍمٰنِ الرَّحِيْم

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asal Mula Kalender Masehi dan Cara Menyikapi Perayaan Tahun Baru bagi Umat Islam

30 Desember 2020   14:29 Diperbarui: 30 Desember 2020   17:40 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

KAYFA HALUKUM JAMI'AN??
Semoga Kita semua selalu berada dalam lindungan Allah swt. Terutama dilindungi dari Wabah penyakit di zaman ini, Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

Wah, sebentar lagi bakalan tahun baru ni? HAyoo,  apa ada yang niatan buat ngerayain tahun baru niih? Hayo ngakuu,,Nah temen", sebagai umat islam yang berpegang teguh kepada Alquran dan ajaran Nabi kita yang mulia maka kita harus teguh dengan pendirian kita. Jangan sampai kita ikut-ikutan ya ngerayain tahun baru nya umat kristiani..Kita kan seorang muslim teman", lebih baik kita gunakan Waktu kita untuk makin mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Karena coba kita lihat dalam suatu hadits nabi yang berbunyi :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

" Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka".(HR. Ahmad dan Abu daud no 4031).

Hadits itu sudah sangat menjelaskan sekali ya teman-teman, bahwa kita sangat dilarang untuk ikut-ikutan mengikuti Kaum dari selain islam.

Nah, kali ini penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana sih awal dari terciptanya kalender masehi? Penjelasan ini penulis dapat dari Penjelasan al mukarram ustadz abdusshomad, Beliau menjelaskan :

"Kalender Masehi terkait dengan Al masih. Itu karena dibuat oleh kaisar Julian dari Romawi kuno. Kaisar Julian membuat kalender, maka dibuat nama Dia Kaisar Julian. Maka disebut Julian kalender. Lalu kemudian Julian kalender dibawa kevatikan dirobah oleh Kaisar Raja Pendeta Paus Vatikan bernama Paus Geregorius. Maka sampai sekarang disebut dengan Geregorian Kalender. Lalu kemudian dibentuk PBB (United Nations), Karena Bingung mau memakai kalender dari apa dan karena didunia banyak kalender, maka diseragamkanlah dipakai Geregorius Kalender. Yang Sebelumnya kita kerajaan, kerajaan pasundan, demak, Sri Indrapura ,Riau itu memakai kalender Hijriyah termasuk Yogyakarta yang memakai kalender Saka. Karena Sultan Agung Jawa mengkawinkan antara kalender Jawa dan Hijriyah karena ingin mendamaikan antara Jawa dan Islam. Maka setiap menyambut tahun baru Saka sekaligus menyambut tahun baru Hijriyah. Kalender masehi baru muncul belakangan tidak tepat penisbatannya kepada Isa Al-Masih karena Isa tidak tahu menahu tentang itu. Jadi kita menyatakan tahun baru, Betul tahun baru tapi tahun baru Romawi, jangan kaitkan dengan Isa 'Alaihi salam".

Nah, itu lah penjelasan Al mukarram Ustadz Abdushhomad tentang mula Kalender Masehi ya teman".

Nah, sebagaimana umat muslim, bagaimana kah cara kita menyikapi tahun baru masehi?

Penulis disini akan menerangkan dari penjelasan Al Mukarram Buya Yahya, yuk simak...

Seperti yg diulas oleh buya yahya di akun youtube, Beliau disana menjelaskan bahwa saat tahun baru masehi, Cara meyikapi nya bagi umat islam adalah sebagai berikut:
1. Memberikan peringatan sebelum hari itu tiba.
Kita selaku umat muslim, mari kita ingatkan jauh-jauh hari terlebih dahulu kepada Keluarga kita, saudara-saudara kita, Anak-anak kita, dan terutama kawula muda agar tidak ikut-ikutan untuk merayakan tahun baru.

2. Merubah masyarakat dan mengislamkan budaya.
Maksudnya apa? Jadi, kita robah yang biasanya kalau tahun baru ada yang ikut-ikutan niup terompet dan lain sebagainya maka kita ajak untuk merobah kebiasaan itu dengan membuat kajian-kajian dimesjid, Sholawat, dan lain sebagainya.

Nah, itulah cara terbaik bagi umat islam untuk menyikapi tahun baru..

Semoga bermanfa'at
Wallahu A'lam Bishhowab

Wassalamu'laiakum wararahamatullahi wabarakatuh

referensi :

https://youtu.be/2Ip5xmxoBTw

https://youtu.be/ygH2IPwerHU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun