Ciampea, Bogor (17 Maret 2017) - Pendidikan adalah salah satu wahana pembentukan karakter bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang telah berusaha memperbaiki pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan. Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pengajar yang masih terbatas, serta ketimpangan kesejahteraan antara Guru Honorer dan Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dalam dunia pendidikan, tugas seorang pendidik masa kini adalah bukan untuk memangkas hutan tapi untuk mengairi padang gurun. Seorang Guru memainkan multiperan dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Seperti halnya perkembangan pendidikan di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, keterbatasan tenaga pengajar tidak menjadi suatu kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Ciampea. Menurut Staff Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Ciampea Eka Kumala, menjelaskan bahwa guna meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Ciampea, setiap tahunnya rutin mengadakan perlombaan yang memicu semangat belajar para siswa dan guru sekolah.
Dunia pendidikan tidak akan lepas dari kekurangan dan solusi. UPT Pendidikan Kecamatan Ciampea selalu giat berbenah diri dalam pelayanan pendidikan, karena menurut Kasubag TU UPT Pendidikan Napin S.Pd, kesadaran akan pendidikan dari praktisi pendidik dan warga Ciampea telah meningkat namun hal ini tidak dibarengi oleh tenaga kerja dan kesejahteraan pengajar yang kurang mendukung. Berdasarkan data tahunan UPT Pendidikan,
terdapat 48 sekolah dasar yang terdiri dari 45 negeri dan 3 swasta, dengan jumlah Guru PNS berjumlah 300 orang dan Guru Honorer (Sukwan) berjumlah 260 orang. Ketentuan dalam membiayai Guru Honorer setiap daerah mengambil anggaran sebesar 20% dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Dari segi finansial terdapat ketimpangan antara Guru PNS dan Guru Honorer.
Namun, hal tersebut tidak menjadi halangan bagi Guru Honorer khususnya di Desa Cibadak untuk tetap memberikan yang terbaik dalam dunia pendidikan melalui program pencerdasan bagi siswa. Hal ini telah dibuktikan oleh salah satu sekolah dasar di Desa Cibadak. SDN 02 Cibadak ini terletak di pinggiran Kota Bogor Kecamatan Ciampea. Prestasi yang sangat membanggakan adalah SDN 02 Cibadak menjadi salah satu yang menandatangani MOU dengan Negara Thailand. Program ini adalah salah satu upaya meningkatkan kesehatan sanitasi dan pendidikan di SDN 02 Cibadak.
Sejak berdiri tahun 1983 SDN 02 Cibadak telah menorehkan beberapa prestasi. “Pendidikan ada sejak kita masih di kandung hayat”, ujar Iwa Puspitawati A.Ma.Pd Guru PNS SDN 02 Cibadak pada saat diwawancarai. Menurutnya semua permasalahan di dunia pendidikan eksternal maupun di internal bukan menjadi halangan untuk tenaga pengajar mendidik setulus hati siswa-siswanya. Seharusnya permasalahan tersebut dijadikan motivasi untuk tetap semangat, hal ini menjadi bentuk pengabdian kepada negara.
Permasalahan yang menjadi momok pendidikan yaitu perbedaan status dan perlakuan Guru PNS dan Guru honorer, hal ini tidak dihiraukan oleh para tenaga pengajar di SDN 02 Cibadak. “Itu hanya sebatas status saja, nah hal tersebut jangan dijadikan alasan untuk tidak memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Mestinya status ini dibuang jauh, dan antara Guru PNS dan Guru Honorer bekerjasama dalam membentuk anak menjadi lebih baik. Status yang melekat jangan menjadi pengasingan diri dan diskriminasi sosial di lingkungan sekolah”, tutur Guru Honorer SDN 02 Cibadak Siti Mariam, A.Ma.Pd, pada saat diwawancarai.
Pendidikan menjadi kunci kesuksesan suatu negara. Pendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu, namun tujuan dari seorang guru khususnya guru sekolah dasar harus mencapai dalam perubahan sikap dan moral siswa. Dunia pendidikan tidak melulu sarana dan prasarana dan teknis pembelajaran, namun yang lebih penting adalah motivasi yang besar para tenaga pengajar untuk mendidik generasi penerus bangsa.
Motivasi positif para pendidik harus menjadi pecutan bagi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para guru, tanpa melihat status PNS maupun Honorer. Karena setelah terjun di lapangan tidak ada pembeda status diantara keduanya, justru saling bekerjasama dalam memberikan pendidikan bagi siswa sebagai bentuk pengabdian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H