Mohon tunggu...
nendenhendarsih
nendenhendarsih Mohon Tunggu... Guru - .Ibu rumah tangga ,telah menulis 11 buku bersama.

Buku karyanya berjudul Menyakini dan Menghargai di launching langsung oleh Mentri Agama tahun 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Solusi Mengatasi Kejenuhan Belajar

31 Januari 2025   16:51 Diperbarui: 31 Januari 2025   16:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto  kelas penuh semangat dibantu AII

Siswa yang mengalami kejenuhan cendrung mengalami beban pikiran yang terlalu berat, akibatnya mudah cemas dan stres sehingga, tidak mampu untuk mencerna informasi yang diterima dengan baik, susah untuk berkonsentrasi, tidak bersedia mengajarkan tugas, mudah lupa, dan kesulitan dalam membuat keputusan. Kelelahan kognitif berasal dari ketegangan yang berlebihan.

4. Kehilangan motivasi belajar ditandai dengan hilangnya semangat. (Syah, 2023)

Daryanto (2010: 40-41) juga menambahkan beberapa aspek-aspek dari kejenuhan belajar, diantaranya sebagai berikut:

1. Kelelahan Indra , yang dimaksud pada proses pembelajaran adalah mata dan pendengaran. Kelelahan ini biasanya dapat dikurangi dengan melakukan istirahat yang relatif terutama tidur nyenyak serta mengonsumsi makanan dan minuman yang relatif mengandung gizi.

2. Kelelahan Mental merupakan kondisi yang berhubungan dengan rendahnya penghargaan diri dan depersonalisasi atau menjauhkan diri dari lingkungan sekitar

Dari deskripsi di atas,menurut Tanjung (2020)diperlukan kreatifitas dari guru dalam mengelola kelas. Gordan dan Browne menjelaskan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sebuah gagasan baru yang kreatif, setelah itu memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan menyesuaikan gagasan baru tersebut dengan gagasan yang sudah ada (Ahmad Susanto, 2011: 114).Kreatifitas guru untuk mengatasi kejenuhan dapat dilakukan pada 4 aspek ; pertama pengelolaan kelas , kedua pengelolaan model dan metode pembelajaran, ketiga pengelolaan emosi siswa selama proses belajar dan diluar Pelajaran, keempat pengelolaan media pembelajaran.(Tanjung ,2020).Dalam pengelolaan-pengelolaan tersebut dapat digunakan kecanggihan tehnologi sebagai alat bantu, dengan adanya gamifikasi pada saat evaluasi, buku digital interaktif sebagai penyaji materi, video menarik sebagai intro, perekaman proses belajar, share kegiatan dan hasil belajar di media sosial masing masing anak.

Sementara untuk muridnya sendiri dapat melakukan istirahat, konsumsi makanan bergizi, pengubahan dan penjadwalan belajar, kondisi lingkungan, dan memerikan motivasi dan stimulasi baru, dan terus berusaha secara nyata (Syah, Muhibbin,2023)

Referensi

Boylan, James, et al. "Boredom In The COVID-19 Pandemic: Trait Boredom Proneness, The Desire To Act, And Rule-Breaking". Personality And Individual Differences 171. 110387 (2020).

Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yarma Widya, 2010.

Pawlak, Miroslaw et al. "Individual Trajectories Of Boredom In Learning English As A Foreign Language At The University Level: Insights From Three Students' Self-Reported Experience". Innovation in Language Learning and Teaching 15.3 (2021): 263-278.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun