Memahami Metode
Makalah ini membahas metode yang digunakan secara terperinci. Penggabungan Analisis Multi-Criteria (MCA), Analisis Biaya-Manfaat (CBA), dan Teori Keputusan (DT) menciptakan metodologi yang kuat. MiniMax Regret (MMR) digunakan untuk meminimalkan penyesalan maksimum yang mungkin dirasakan pemangku kepentingan karena keputusan yang kurang optimal. Pendekatan ini, meskipun mungkin terdengar teknis, membuka pintu bagi pemahaman yang lebih baik tentang perilaku pemangku kepentingan dan menciptakan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dalam konteks Indonesia, di mana partisipasi pemangku kepentingan sangat penting dalam berbagai sektor, termasuk energi, pendekatan ini dapat menciptakan proses pengambilan keputusan yang lebih transparan dan inklusif. Melibatkan berbagai pihak, dari pemerintah hingga masyarakat sipil, adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan distribusi listrik di Indonesia.
***
Hasil dari metodologi yang diusulkan dalam makalah ini memiliki dampak signifikan dalam aplikasi praktisnya. Melalui studi kasus, makalah ini berusaha untuk memvalidasi penerapan metodologi DT-MCA-CBA dan memberikan bukti konsep untuk kerangka pengambilan keputusan bersama MCA-CBA. Meskipun hasil spesifik dari studi kasus tidak dijelaskan secara rinci, kita dapat melihat bahwa pendekatan ini memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi kompleksitas perencanaan distribusi listrik.
Dalam konteks Indonesia, di mana adopsi teknologi canggih terkadang menghadapi tantangan tertentu, metode ini dapat membantu mengatasi resistensi atau ketidakpastian dalam mengadopsi inisiatif perencanaan jaringan pintar. Menunjukkan keberhasilan penerapannya melalui studi kasus di lapangan dapat menjadi inspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H