Selain menerapkan kerangka kerja etika dalam pengambilan keputusan, pendidikan etika juga menjadi sangat penting di Indonesia. Manajer sistem informasi dan para profesional TI harus dilengkapi dengan pemahaman yang kuat tentang etika, terutama dalam menghadapi tekanan untuk mengambil keputusan yang mungkin tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai moral.
Universitas dan lembaga pendidikan di Indonesia perlu memasukkan kursus etika dalam kurikulum mereka. Ini akan membantu menghasilkan generasi profesional teknologi yang lebih sadar etika, yang mampu mengatasi dilema etika dalam pekerjaan mereka.
Makalah ini juga mendorong pengembangan kerangka kerja yang lebih komprehensif dalam mengatasi masalah etika dalam sistem informasi. Dalam konteks Indonesia, ini bisa berarti menggabungkan lebih banyak teori etika, atau bahkan mengembangkan kerangka kerja yang lebih spesifik untuk industri teknologi informasi di Indonesia.
Selain itu, kerangka kerja ini dapat diperluas untuk mencakup aspek-aspek seperti keberlanjutan dan dampak lingkungan dari teknologi informasi. Di Indonesia, tantangan lingkungan menjadi semakin penting, dan perusahaan teknologi harus bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari produk dan layanan mereka.
Makalah ini juga menyoroti pentingnya melakukan studi kasus dan evaluasi dalam konteks teori normatif etika bisnis. Di Indonesia, hal ini dapat mendorong diskusi yang lebih mendalam tentang etika dalam teknologi informasi. Dengan menggali lebih dalam kasus-kasus nyata, kita dapat memahami lebih baik efektivitas teori-teori etika ini dalam pengambilan keputusan yang sesungguhnya.
Selain itu, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi, dan pemerintah, dalam diskusi etika juga akan memberikan pandangan yang lebih luas dan beragam tentang masalah ini.
****
Makalah ini, membahas kerangka kerja etika dalam pengambilan keputusan sistem informasi berdasarkan teori normatif etika bisnis, memiliki relevansi yang besar dalam konteks teknologi informasi di Indonesia. Dalam menghadapi berbagai dilema etika yang muncul seiring dengan pertumbuhan industri teknologi, kerangka kerja ini dapat menjadi panduan berharga bagi manajer sistem informasi dan para profesional TI di Indonesia.
Penerapan teori pemegang saham, teori pemangku kepentingan, dan teori kontrak sosial dalam mengambil keputusan akan membantu memastikan bahwa nilai-nilai moral tetap menjadi fokus utama. Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang terus berlanjut dan tantangan etika yang semakin kompleks, penting untuk terus mengembangkan kerangka kerja yang lebih komprehensif dan memastikan bahwa pendidikan etika menjadi bagian penting dari pembentukan generasi profesional teknologi yang etis di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI