Mohon tunggu...
NENDEN NURAENI
NENDEN NURAENI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika UIN Malang angkatan 2021 yang gemar membaca novel dan menulis. Literasi bukan hanya hobi bagi saya, melainkan juga sebuah bentuk ekspresi diri. Saya percaya bahwa setiap kata memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia baru. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berusaha memberikan inspirasi dan meninggalkan jejak di dunia literasi. Saya sangat menghargai dukungan dari pembaca, jadi jangan ragu untuk memberikan like dan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap tulisan saya."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penghasilan Jutaan Rupiah Seorang Pengemis yang Melanggar Hukum

5 September 2023   18:13 Diperbarui: 5 September 2023   18:25 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang memutuskan untuk mengemis di tempat umum atau mengamen, mereka menghadapi risiko denda yang signifikan. Di bawah Peraturan Daerah No.5 Tahun 2014, pelanggaran terhadap aktivitas pengemisan atau pengamen dapat mengakibatkan hukuman penjara dengan rentang waktu yang bervariasi antara 20 hingga 90 hari. 

Selain itu, mereka juga dapat dikenakan denda yang cukup besar, berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp30 juta, tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan.

Namun, ada jalan keluar yang dapat membantu pengemis atau pengamen beralih ke profesi lain yang lebih legal dan berkelanjutan. Salah satu solusi adalah melalui program pelatihan keterampilan yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga nirlaba dan pemerintah setempat. 

Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja saat ini, seperti keterampilan kerajinan tangan, keterampilan kuliner, atau bahkan keterampilan teknologi. Dengan memperoleh keterampilan baru ini, pengemis atau pengamen dapat mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang dan minat mereka.

Selain itu, beberapa program juga menyediakan dukungan dalam mencari pekerjaan, termasuk membantu dengan pencarian pekerjaan, pelatihan wawancara, dan bantuan dalam menyusun resume. Dengan bantuan ini, individu dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan berpenghasilan layak.

Jadi, sementara pengemisan atau pengamen adalah jalan yang berisiko dan tidak berkelanjutan, ada harapan bagi mereka yang ingin beralih ke profesi yang lebih legal dan bermanfaat. 

Melalui pelatihan keterampilan dan dukungan dalam mencari pekerjaan, pengemis atau pengamen dapat membangun fondasi baru untuk masa depan yang lebih baik dan lebih cerah. Dengan demikian, mereka dapat meninggalkan praktik ilegal dan meraih kesuksesan dalam profesi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun