Menebar dan Menyerap Cinta Lewat Sedapnya Santap Bersama Keluarga

Dan ada cerita rahasia antara aq dan alm. Bapak qu karena peraturan ini. Saat aq berdua Bapak jalan-jalan...mendadak ngiler kabita pengen makan pecel lotek. tapi kami berdua sadar Mama' masak dirumah...wah bisa huru hara kalo tidak makan dirumah karena sudah kenyang makan lotek/pecel diluar...haha. Jreng..jreng...kabita yang membara membuat kami nekat tetap beli dan makan lotek pecel ditempat nya. Hmm..enyak enyak...kesampaian. Saat di motor pulang ke rumah Bapak wanti-wanti nanti di rumah harus makan walo sedikit. Nyamar.

Padahal rasanya alm. Bapak qu itu tidak relijius. Ibadahnya standar sholat saja tapi setelah dewasa apa yang di doktrinnya termasuk sunnah Rasul semua. 

Pesan yang aq tangkap adalah betapa akan menjadi petaka lah bila hidup tidak bersyukur itu. Dan berhasillah doktrin itu menyerap pada diri qu ... hiks jadi kangen alm. Bapak deh.

Santap bersama dengan kebebasan aq, kakak atau adik qu yang menentukan makanan apa atau tempat dimana adalah hadiah bila kami berprestasi atau berkelakuan baik istimewa. Atau saat ulang taun. Kalo aq sih favoritnya...sateee.

Makan Bersama

Setelah punya anak-anak sendiri maka turunlah semua nasehat-nasehat santap bersama keluarga aq  dengan alm. Bapak dan Mama' pada mereka. Sepertinya malah lebih banyak lagi 'aturan' nya...hahaha.... (yang mungkin nanti mereka bisa menceritakan sendiri versi mereka)

Waktu Kaka Hakuna Matata ultah ke 13

Doktrin makan atau diam atau tidak usah makan sama sekali mujarab banget. Terutama saat santap bersama orang lain atau saat bersantap bersama dan berdampingan dengan orang lain yang berbeda selara dengan kita. Tidakkah akan menyebalkan saat kita makan dengan selera karena apa yang kita makan adalah makanan kesenangan kita tau-tau dicela oleh orang lain sebagai makanan yang tidak sehat, tidak enak dan serupanya ? Jadi kita menjaga tidak mencela itu bener satunya agar kita terhindar dari celaan orang lain pada kita. Karena sifat mencela itu lucu...kita merasa sah mencela tapi kita murka kalo dicela.

Kalo santap bersama bukan bagian dari ritual berharga keluarga orang tua qu dulu....hmm...Akankah aq menjadi pencela makanan (lalu lanjut jadi pencela apa saja) ? Akankah aq jadi suka mubazir tanpa feel guilty ? 

Kami dan Anak-anak benar-benar harus bekerja keras pada bagian ini saat sudah bersekolah yang kebanyakan teman-temannya suka mencela. Alhamdulillah santap bersama terjadi hampir selalu 3x sehari. Jadi saat sudah dirumah dan bersantap bersama, racun-racun celaan bisa dinetralisir kembali. Fiuuh...

Makan di angkringan di Yogyakarta

Sarapan di Hotel waktu main ke Yogyakarta

Santap bersama versi keluarga aq itu.... riuh. Anak-anak suka berceloteh tentang apa saja. Tentang ide-ide game, karakter animasi, teman sekolah....mine craft nya yang lagi bangun apalah...yang sebagian besar aq dan suami balas dengan anggukan saja...hahaha...

Santap bersama itu benar dua (tadi benar satunya udah) momen berharga. Ada cerita, cinta, nasehat mujarab yang harganya tak bisa dicapai oleh deret angka berapapun

Bersama teman SD di Belitung

Makan Bersama

Bersama keluarga Abang dan Mama' qu waktu pulang kampung...miss u

Bersama keluarga sepupu di Yogyakarat

FB : Etna Nena Oetari