Mohon tunggu...
Mahasiswa Niaga
Mahasiswa Niaga Mohon Tunggu... Wiraswasta - Halo

Mahasiswa administrasi niaga

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Emas Putih Indonesia

15 Desember 2018   10:52 Diperbarui: 21 Desember 2018   20:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis? Pendiri Wendy's, Dave Thomas menjelaskan terdapat tiga hal sederhana dalam memulai suatu bisnis: lebih mengenal produk Anda sendiri daripada orang lain, mengenal pelanggan Anda, dan memiliki hasrat yang membara untuk menjadi pengusaha yang sukses. Salah satu bisnis yang patut masuk ke dalam pertimbangan Anda adalah bisnis sarang burung walet. Sarang burung walet dikenal sebagai sesuatu yang mewah karena harganya yang sangat mahal sehingga disebut juga sebagai emas putih. Tidak diragukan lagi keuntungan yang ditawarkan dengan berbisnis sarang burung walet sangat menjanjikan. Sarang yang terbuat dari air liur burung walet ini dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara. Air liur tersebut mengering dan mengeras setelah melalui kontak dengan udara hingga menjadi sarang yang dapat dikonsumsi. Sebenarnya, sarang burung walet tersebut menjadi tempat tinggal bagi anak-anak burung walet namun dapat dikonsumsi oleh manusia karena memiliki berbagai manfaat.

Potensi Bisnis Sarang Burung Walet
Ekspor sarang burung walet Indonesia, terutama ke Tiongkok menunjukan tren yang meningkat. Tercatat pada tahun 2016 ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai 23 ton dari 7 perusahaan terdaftar, dan pada tahun 2017 mencapai 52 ton dari 8 perusahaan terdaftar (Okezone.com, 2018). Saat ini, ekspor difokuskan untuk memenuhi permintaan dari Tiongkok yang terus meningkat setiap tahunnya. Sebelumnya, ekspor dilakukan harus melalui negara lain, namun mulai tahun 2015 Tiongkok baru membuka izin kepada perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengekspor sarang burung walet. Perusahaan tersebut harus sudah mengantongi izin dan memenuhi syarat ekspor ke Tiongkok. Saat ini baru sebanyak 18 eksportir yang memiliki izin ekspor langsung ke Tiongkok (bisnis.tempo.co, 2018). Kami juga melakukan analisis evaluasi proyek terhadap bisnis sarang burung walet ini, dengan NPV sebesar Rp. 8.437.372.462 bisa didapatkan IRR 67% dengan payback period 2 tahun. 

Tiongkok merupakan negara nomor satu pengimpor sarang burung walet. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Tiongkok memiliki gaya hidup dimana mereka memakan makanan berisi obat-obatan atau sering disebut dengan Cia Po. Banyaknya manfaat yang terkandung di dalam sarang burung walet menjadikan sarang burung walet sering dijadikan sup atau makanan lainnya untuk dikonsumsi. Salah satu contoh di Tiongkok adalah wanita yang sedang hamil biasanya mengonsumsi sarang burung walet sejak usia kandungan 2 bulan sampai dengan lahir. Hal tersebut dipercaya dapat menjadikan sang janin lebih cerdas. Tradisi perayaan imlek juga membuat terjadinya kenaikan dalam konsumsi sarang burung walet karena mayoritas keluarga mengonsumsi sup sarang burung walet.

Ada Harga Ada Kualitas
Bukan tanpa sebab sarang burung walet memiliki harga yang sangat mahal. Sarang burung walet memiliki manfaat sebagai detox, memperlancar peredaran darah, melawan penyakit kronis, meningkatkan fungsi saraf dan energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan manfaat-manfaat lainnya. Selain memiliki banyak manfaat kesehatan, sarang burung walet juga bermanfaat bagi kecantikan kulit. Manfaat ini didapatkan karena mineral yang terkandung di dalam sarang burung walet terdiri dari Mangan (Mn), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn). Mangan diperlukan untuk menjaga fungsi saraf dan otak, membantu tubuh membentuk jaringan ikat, menyeimbangkan hormon seks, membantu dalam metabolisme lemak dan karbohidrat, dan gula darah. Tembaga memainkan peran penting dalam energi dan produksi sel darah merah yang membantu untuk menjaga sel-sel saraf dan untuk mengatur sistem kekebalan tubuh.  Zinc meningkatkan kekebalan dan pencernaan, berfungsi sebagai antioksidan kuat, dan memperlambat proses penuaan.

Sarang burung walet yang dijual dipasaran dibagi menjadi beberapa jenis dimana masing-masing memiliki kualitas dan harga yang berbeda, masing-masing jenis bisa dijual ke pasar Tiongkok dengan nilai tambah apabila sudah dibersihkan. Berikut perbedaan jenis sarang burung walet dan kisaran harga mentah dan harga jualnya :
1. Mangkuk
Memiliki bentuk sempurna seperti sarang burung walet yang asli. Tipe mangkuk tidak melewati proses modifikasi apapun serta didapat dari bahan baku yang disebut gundul atau istilahnya berbulu ringan. Jenis ini memiliki kisaran harga Rp12.000.000/kg apabila belum melalui proses pencucian dan dapat mencapai harga Rp31.000.000/kg di Tiongkok setelah melalui proses pencucian.
2. Sudut/triangle
Sarang yang didapat dari sudut-sudut rumah burung walet, maka dari itu berbentuk segitiga dan memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tipe mangkuk. Jenis ini memiliki kisaran harga Rp10.000.000/kg apabila belum melalui proses pencucian dan dapat mencapai harga Rp24.000.000/kg di Tiongkok setelah melalui proses pencucian.
3. Patahan
Patahan didapat dari sarang burung walet yang rusak atau tidak berbentuk sempurna atau jatuh dari rumah sarang burung walet. Hal ini dikarenakan adanya kesalahan ketika pengambilan sarang tersebut dan bisa juga terjadi karena faktor pengiriman sehingga terdapat kerusakan pada sarang burung tersebut. Jenis ini memiliki kisaran harga Rp7.500.000/kg apabila belum melalui proses pencucian dan dapat mencapai harga Rp21.000.000/kg di Tiongkok setelah melalui proses pencucian.
4. Hancuran
Hancuran merupakan sisa dari sarang burung walet yang mengalami kerusakan atau terdapat sisa dari rumah burung walet yang tidak tepat metode pengambilannya. Patahan didapat dari sarang burung walet yang rusak, tidak berbentuk sempurna, atau jatuh dari rumah sarang burung walet. Hal ini dikarenakan adanya kesalahan ketika pengambilan sarang tersebut dan bisa juga terjadi karena faktor pengiriman sehingga terdapat kerusakan pada sarang burung tersebut. Jenis ini memiliki kisaran harga Rp5.000.000/kg apabila belum melalui proses pencucian dan dapat mencapai harga Rp12.000.000/kg di Tiongkok setelah melalui proses pencucian.

Berminat menekuni bisnis sarang burung walet?
Sebelum menekuni bisnis ini, pastikan Anda telah melakukan riset. Riset ini diperlukan agar Anda mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan apa yang perlu Anda lakukan untuk memulai bisnis sarang burung walet. Riset ini juga dilakukan untuk menganalisa prospek dan risiko. Memang betul, investasi modal hanya dibutuhkan satu kali untuk membangun rumah ternak sarang burung walet, karena modal yang dibutuhkan cukup besar maka harus dipikirkan matang-matang. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan riset atau mengeksplor bagian-bagian krusial seperti menentukan lokasi rumah ternak burung walet (dengan mempertimbangkan keadaan alam dan SDM), cara untuk memproduksi sarang burung walet hingga menjadi sarang yang berkualitas, kemudahan logistik, pendanaan, pangsa pasar, dan legalitas.

Untuk bisa menembus pasar ekspor sarang burung walet ke Tiongkok kita bisa mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 51 / M-DAG / PER / 7 / 2012 tentang Ketentuan Ekspor Sarang Burung Walet ke Republik Rakyat China. Pada peraturan tersebut tertulis bahwa perusahaan yang dapat melakukan ekspor hanyalah perusahaan yang terdaftar sebagai ET-SBW dari Menteri. Untuk mendapatkan pengakuan tersebut perusahaan harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan.

Secara teknis, banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memulai menekuni bisnis sarang burung walet. Seperti, memperhatikan rumah yang akan dijadikan sebagai rumah ternak burung walet. Rumah tersebut harus seperti dengan habitat asli burung walet yaitu gua sehingga suhu dan kelembaban perlu dijaga agar tidak terlalu dingin maupun panas. Suhu yang dibutuhkan burung walet agar tetap tinggal yaitu sekitar 27-29 derajat celcius. Suhu rumah burung walet tidak boleh dibawah 27 derajat celcius karena dapat membuat burung walet kedinginan dan meninggalkan rumah ternak mencari tempat yang lebih nyaman. Begitu pula dengan suhu diatas 29 derajat celcius, menjadikan rumah ternak terasa panas bagi burung walet dan akhirnya membuat burung walet mencari tempat yang nyaman.

Kelembaban juga sangat diperhatikan agar burung walet dapat tinggal di rumah ternak. Kelembaban yang dibutuhkan burung walet untuk dapat tinggal di rumah ternak yaitu dengan kelembaban sekitar 80% hingga 90%. Kelembaban ini dapat diciptakan dengan membuat kolam air, hujan buatan, dan pemberian pengkabutan di rumah ternak. Selain itu, besarnya ruang di gedung ternak yang menjadi tempat untuk burung walet bersarang juga berpengaruh dalam suksesnya bisnis sarang burung walet. Besarnya ukuran ruangan yang dibutuhkan untuk menjadi tempat sarang burung walet yaitu sebesar 4x8 meter. 

Setelah mengetahui beberapa hal yang perlu Anda pahami sebelum memulai bisnis sarang burung walet, apakah Anda siap menjadi pengusaha sarang burung walet yang memiliki omzet ratusan juta rupiah? Seperti yang dikatakan mendiang Bob Sadino, "Setinggi apapun pangkat yang kamu miliki, kamu tetaplah pegawai. Sekecil apapun usaha yang kamu punya, kamu adalah bosnya".


Ciao, semangat bisnisnya! :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun