Mohon tunggu...
Nena Nurkaenah
Nena Nurkaenah Mohon Tunggu... Guru - simple

Penyuka kata yang terangkai makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Tradisi, Gratifikasi, dan Ungkapan Terima Kasih

25 November 2024   08:46 Diperbarui: 25 November 2024   09:44 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pro dan Kontra Hari Guru: Antara Tradisi, Gratifikasi, dan Ungkapan Terima Kasih

Hari Guru merupakan momen istimewa yang diperingati untuk menghormati dedikasi dan pengabdian para guru dalam mendidik generasi muda. Di berbagai sekolah, siswa sering memberikan penghormatan kepada guru melalui upacara, pertunjukan seni, atau hadiah sebagai bentuk apresiasi. Namun, tradisi ini juga memunculkan berbagai pandangan, baik yang mendukung maupun yang mengkritik.

Bagi sebagian orang, memberikan hadiah kepada guru di Hari Guru dianggap sebagai ungkapan terima kasih yang tulus. Hadiah sederhana seperti kartu ucapan, bunga, atau kerajinan tangan menunjukkan apresiasi atas perjuangan guru dalam mendidik siswa.

Ungkapan terima kasih ini juga dapat mempererat hubungan emosional antara guru dan siswa, menciptakan suasana belajar yang lebih hangat dan menyenangkan. Dalam banyak kasus, hadiah yang diberikan memiliki nilai sentimental, bukan material, sehingga dianggap sebagai cara yang wajar untuk merayakan Hari Guru.

Di sisi lain, tradisi memberi hadiah pada Hari Guru memicu kekhawatiran akan praktik gratifikasi, terutama jika hadiah tersebut bernilai besar. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi guru maupun siswa, terutama jika pemberian hadiah mulai dianggap sebagai kewajiban, bukan lagi ungkapan tulus.

Ketimpangan sosial juga menjadi isu yang diangkat. Tidak semua siswa mampu memberikan hadiah, sehingga beberapa siswa mungkin merasa minder atau terbebani. Sebaliknya, ada pula kekhawatiran bahwa guru akan lebih menghargai siswa yang memberikan hadiah mahal, meskipun secara prinsip, seorang guru harus bersikap adil kepada semua muridnya.

Untuk menghindari potensi gratifikasi, banyak pihak menyarankan agar Hari Guru difokuskan pada kegiatan yang memperkuat hubungan antara guru dan siswa tanpa melibatkan pemberian hadiah material. Misalnya, siswa dapat menunjukkan rasa hormat dengan mempersembahkan lagu, puisi, atau video ucapan terima kasih.

Guru juga dapat merasa dihargai melalui perubahan perilaku siswa, seperti lebih disiplin, lebih rajin belajar, dan menjaga kerukunan di sekolah. Hal-hal ini mencerminkan apresiasi yang lebih bermakna dibandingkan hadiah fisik.

Hari Guru adalah kesempatan penting untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pendidik yang telah berperan besar dalam kehidupan siswa. Namun, apresiasi ini harus dilakukan secara bijak, tanpa menciptakan beban atau potensi gratifikasi. Dengan fokus pada penghormatan yang tulus dan non-material, Hari Guru dapat menjadi momen yang benar-benar bermakna bagi semua pihak.

Melalui sikap hormat, kerja keras, dan ucapan terima kasih yang tulus, siswa dapat menunjukkan betapa mereka menghargai perjuangan guru tanpa harus melibatkan hadiah material yang berlebihan.

Sekali lagi Selamat Hari Guru untuk seluruh guru-guru di Indonesia, terimakasih sudah memilih untuk menjadi guru,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun