Mohon tunggu...
Naima Aziza
Naima Aziza Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

My Name is Naima Aziza, you may call me Nema, Im new student of Lambung Mangkurat University as Geography major. I was born on 17 of May 2005. And i graduated from Darul Hijrah Islamic Boarding School for Female in Martapura. So, I have many hobbies, there are swimming, singing, dancing, reciting Holy Qur'an, writing, reading novels, cooking and watching films. I wish i can pass my college with high score to make proud my parent, being hafidzah Qur'an and i can get many job to get unlimited money. Aamiinn...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyalinan Peta RBI Wilayah Sulawesi Tengah pada Kertas Kalkir dan Plastik Transparansi serta mengidentifikasi Simbol-simbol yang ada pada peta atlas

24 September 2024   21:40 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:58 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Naima Aziza

NIM : 2410416320020

Prodi : S1 Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Matkul : Kartografi

Dosen Pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Tugas : 1 Kartografi menyalin peta RBI wilayah Sulawesi tengah pada kertas kalkir dan plastik transparansi serta mengidentifikasi Simbol-simbol yang ada pada peta atlas

Apa itu Kartografi?

Kartografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chartes yang berarti kertas atau peta dan graphein yang berarti menulis. Secara umum, kartografi dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni membuat peta. Kartografi juga dapat didefinisikan sebagai proses merepresentasikan informasi spasial pada suatu permukaan.

Manfaat mempelajari Kartografi 

Kartografi memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  1. Membantu memahami lingkungan sekitar. Peta dapat membantu kita memahami lokasi suatu tempat, jarak antar tempat, dan fitur-fitur geografis lainnya.
  2. Meningkatkan komunikasi. Peta dapat digunakan untuk berkomunikasi informasi spasial kepada orang lain.
  3. Menunjang pengambilan keputusan. Peta dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan, seperti perencanaan rute perjalanan, pemilihan lokasi usaha, dan pengelolaan sumber daya alam.

Secara kesimpulannya, Kartografi adalah ilmu dan teknologi yang mempelajari pembuatan peta. Peta merupakan gambaran permukaan bumi atau benda-benda angkasa lainnya yang diperkecil dan diproyeksikan pada bidang datar. Kartografi memiliki peran penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Dengan memahami esensi kartografi, kita dapat melihat bahwa pemetaan bukan hanya sekadar gambaran visual, tetapi juga alat yang memimpin kita menuju pengertian yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar kita.

Pengertian Peta :

Peta adalah petunjuk arah dan jalan yang kerap dibutuhkan kita sehari-hari ketika menuju suatu alamat. Peta sangat penting digunakan supaya kita lebih mudah mengetahui jalan yang baru dilewati dan agar tidak tersesat. 

Tujuan Pembuatan Peta:
Pembuatan peta tentu memiliki tujuan yang berguna bagi manusia, antara lain:

- Membantu pekerjaan, misal konstruksi jalan, navigasi, dan perencanaan
- Analisis data spasial, misal perhitungan volume
- Menyimpan informasi
- Membantu pembuatan sebuah desain, misal desain jalan, perumahan, atau yang lainnya
- Komunikasi informasi ruang

 Fungsi Peta :
Melansir laman STEKOM, fungsi pembuatan peta dalam beberapa bidang, yakni:

- Menunjukkan posisi atau lokasi yang relatif di permukaan Bumi

- Menggambarkan bentuk-bentuk permukaan Bumi, misal gunung, benua, dan lainnya dengan dimensi tertentu

- Menyajikan data tentang potensi suatu daerah, misalnya peta potensi rawan banjir, potensi kekeringan, potensi air, dan lainnya
 

Source : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6935776/pengertian-peta-tujuan-fungsi-dan-jenis-jenisnya

Pembuatan Peta Menggunakan Media Kertas Kalkir atau Plastik Transparansi

  • Peta dasar.
  • Kertas kalkir/plastik transparansi.
  • Spidol.
  • Pensil warna.
  • Penggaris.
  • Penjepit kertas/lakban.

Hasil Pembuatan Peta RBI Menggunakan media kertas Kalkir  wilayah Sulawesi Tengah :

Source : Naima's Camera (dokpri)
Source : Naima's Camera (dokpri)

Menggambar peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) di kertas kalkir memang memiliki tantangan tersendiri, berikut adalah beberapa kesulitan utama yang mungkin dihadapi:

  1. Kerapuhan Kertas Kalkir: Kertas kalkir cenderung rapuh dan mudah sobek, terutama jika sering dilipat atau tidak ditangani dengan hati-hati. Kertas ini juga bisa rusak karena gesekan atau tekanan berlebih dari alat tulis.

  2. Kesalahan Sulit Diperbaiki: Jika terjadi kesalahan saat menggambar, misalnya garis yang tidak sesuai atau label yang salah, sangat sulit untuk menghapus atau memperbaiki tanpa meninggalkan jejak. Perbaikan sering kali memerlukan menggambar ulang pada bagian yang salah.

  3. Tinta Lambat Kering: Tinta di kertas kalkir cenderung lebih lama mengering dibandingkan dengan kertas biasa. Jika tinta belum kering dan kertas disentuh, dapat menyebabkan noda atau bercak yang mengotori gambar peta.

  4. Penggunaan Alat Khusus: Menggambar di kertas kalkir membutuhkan alat khusus seperti pena rotring atau pena teknis yang mampu menghasilkan garis yang sangat presisi. Alat-alat ini memerlukan perawatan dan penggunaan yang cermat, serta mahal.

  5. Keakuratan Presisi Tinggi: Membuat peta RBI memerlukan keakuratan sangat tinggi, terutama untuk menampilkan detail topografi seperti kontur, jaringan jalan, sungai, dan lain-lain. Kesalahan kecil dalam presisi bisa mempengaruhi kualitas keseluruhan peta, sehingga penggambar harus sangat teliti.

  6. Pengaruh Suhu dan Kelembaban: Kertas kalkir sensitif terhadap suhu dan kelembaban. Perubahan suhu atau kelembaban yang ekstrem dapat menyebabkan kertas melengkung atau mengkerut, yang akan mempengaruhi akurasi gambar.

  7. Tangan Harus Stabil: Membutuhkan kontrol tangan yang sangat stabil, karena goresan kecil atau ketidakstabilan bisa merusak kejelasan dan detail peta. Kertas kalkir tidak terlalu memaafkan jika terjadi kesalahan dalam hal ini.

  8. Proses yang Lambat dan Melelahkan: Menggambar secara manual memerlukan waktu yang lama, terutama jika peta memiliki banyak detail. Pekerjaan ini bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari, tergantung pada ukuran dan kerumitan peta.

  9. Keterbatasan Warna: Meskipun kertas kalkir bisa digunakan untuk menggambar dengan berbagai warna, penggunaannya untuk penumpukan layer warna yang kompleks terkadang sulit karena transparansi kertas dan keterbatasan dalam pencampuran warna di media tersebut.

Tantangan-tantangan ini menjadikan penggambaran peta RBI di kertas kalkir sebagai pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi, kesabaran, dan keterampilan teknis yang baik.

Menggambar peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) di kertas kalkir memiliki sejumlah kelebihan, terutama karena sifat material kalkir yang transparan dan tahan lama. Berikut adalah beberapa kelebihan utamanya:

  1. Transparansi: Kertas kalkir memiliki sifat transparan yang memungkinkan untuk melihat dan menumpuk beberapa layer gambar sekaligus. Ini sangat berguna dalam pembuatan peta karena memungkinkan penyusun untuk menambahkan elemen-elemen berbeda, seperti kontur, jalan, sungai, tanpa mengganggu lapisan sebelumnya.

  2. Detail dan Presisi Tinggi: Kertas kalkir sangat baik untuk gambar yang membutuhkan detail presisi tinggi. Gambar garis tipis, seperti garis kontur atau batas-batas geografis, dapat ditampilkan dengan jelas dan tajam pada kertas ini.

  3. Tahan Lama: Kertas kalkir lebih tahan terhadap kerusakan dibandingkan kertas biasa. Ini lebih tahan terhadap air, sobek, dan lebih kuat secara fisik, sehingga peta yang dibuat di atasnya lebih awet dan tidak mudah rusak.

  4. Cocok untuk Proses Reproduksi: Kertas kalkir sangat ideal untuk reproduksi atau penggandaan peta. Karena permukaan halusnya, gambar di kertas kalkir dapat dengan mudah dipindai, difotokopi, atau dipindahkan ke media lain tanpa kehilangan detail.

  5. Kemampuan Koreksi dengan Lapisan Baru: Jika terjadi kesalahan pada satu lapisan atau ada revisi, transparansi kertas kalkir memungkinkan penggunaan lapisan baru tanpa harus menggambar ulang seluruh peta. Ini sangat membantu ketika bekerja dengan peta yang kompleks.

  6. Kuat Terhadap Penggunaan Alat Tulis Khusus: Kertas kalkir dapat menangani tinta dari pena teknis atau rotring yang biasa digunakan dalam pembuatan peta dengan baik. Tinta ini dapat menempel dengan baik tanpa menyebar atau menyerap terlalu dalam, menghasilkan garis yang tajam dan jelas.

  7. Pengaruh Minimal dari Lingkungan: Dibandingkan dengan kertas biasa, kertas kalkir lebih tahan terhadap kelembapan dan perubahan cuaca. Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk pembuatan peta di kondisi lingkungan yang berpotensi merusak media kertas lainnya.

  8. Kemudahan Pengarsipan: Karena daya tahan dan keawetannya, peta yang digambar di kertas kalkir dapat diarsipkan untuk waktu yang lama tanpa mengalami banyak kerusakan fisik. Peta yang diarsipkan dalam format kalkir cenderung tetap utuh dan jelas meskipun disimpan selama bertahun-tahun.

Kelebihan-kelebihan ini menjadikan kertas kalkir sebagai media yang sangat baik untuk pembuatan peta manual yang memerlukan ketelitian tinggi dan tahan lama.

Hasil Pembuatan Peta RBI Menggunakan media plastik transparansi wilayah Sulawesi Tengah :

Source : Naima's Camera (dokpri)
Source : Naima's Camera (dokpri)

Menggambar peta RBI pada plastik transparansi juga memiliki sejumlah kesulitan, antara lain:

  1. Permukaan Licin: Plastik transparansi memiliki permukaan yang sangat licin, sehingga sulit untuk menghasilkan garis yang stabil dan rapi. Alat tulis sering kali tidak menempel dengan baik, menyebabkan tinta atau pensil mudah tergelincir.

  2. Tinta Sulit Menempel: Tinta dari pena teknis atau spidol sering kali tidak menempel dengan baik di plastik transparansi. Tinta cenderung membutuhkan waktu lama untuk kering dan rentan luntur jika disentuh sebelum kering sempurna.

  3. Kesalahan Sulit Dikoreksi: Menghapus atau memperbaiki kesalahan di plastik transparansi lebih sulit dibandingkan di media lain. Tinta permanen atau goresan pada plastik tidak bisa dihapus, sehingga jika ada kesalahan, sering kali perlu membuat ulang seluruh bagian.

  4. Refleksi Cahaya: Plastik transparansi memantulkan cahaya, yang dapat menyulitkan dalam melihat detail gambar, terutama ketika bekerja di bawah pencahayaan yang terang. Refleksi ini juga dapat mengganggu proses penggambaran secara presisi.

  5. Kerapuhan terhadap Goresan: Plastik transparansi mudah tergores, yang dapat mengurangi kualitas gambar. Setiap goresan yang terjadi bisa merusak tampilan peta dan mengurangi kejelasannya.

Secara keseluruhan, kesulitan utama menggambar di plastik transparansi adalah permukaan yang licin, sulitnya tinta menempel, refleksi cahaya, serta kerapuhan material, yang menjadikannya kurang ideal untuk pembuatan peta presisi tinggi.

Menggambar peta RBI di plastik transparansi memiliki beberapa kelebihan yang khas, antara lain:

  1. Transparansi yang Baik: Plastik transparansi memungkinkan penumpukan beberapa layer peta tanpa mengaburkan detail. Ini memudahkan visualisasi elemen peta yang berbeda seperti kontur, sungai, dan jalan secara bersamaan.

  2. Tahan Air: Plastik transparansi tahan terhadap air, sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah rusak jika terkena cairan, menjadikannya pilihan yang lebih baik dalam kondisi lingkungan lembap atau basah.

  3. Ketahanan Fisik: Plastik transparansi lebih kuat dan tahan terhadap sobekan dibandingkan kertas biasa atau kalkir. Bahan ini tidak mudah robek atau rusak jika ditangani dengan hati-hati.

  4. Tidak Mudah Menyusut atau Mengembang: Berbeda dengan kertas, plastik transparansi tidak mudah terpengaruh oleh perubahan suhu atau kelembaban, sehingga bentuk dan ukurannya tetap stabil. Ini menjaga akurasi peta dari distorsi fisik.

  5. Mudah Direproduksi: Plastik transparansi sangat ideal untuk proses reproduksi, terutama dengan proyektor atau mesin fotokopi. Transparansinya memungkinkan proyeksi peta secara jelas tanpa distorsi atau kehilangan detail.

Meskipun plastik transparansi memiliki kelebihan-kelebihan ini, penggunaan material ini lebih cocok untuk aplikasi tertentu, terutama dalam konteks di mana ketahanan air dan fleksibilitas penumpukan layer diperlukan.

https://bangkalan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-2747736872/kabupaten-sulawesi-tengah-dipecah-jadi-2-oleh-restu-presiden-luasnya-mengejutkan-hampir-setara-brunei?page=all
https://bangkalan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-2747736872/kabupaten-sulawesi-tengah-dipecah-jadi-2-oleh-restu-presiden-luasnya-mengejutkan-hampir-setara-brunei?page=all

Batas-batas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu:

  • Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo.
  • Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Maluku.
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Barat.
  • Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Malaka.

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu 61.841,29 km2. Secara administratif wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi 11 kabupaten/kota, 154 kecamatan, dan 1.778 desa. Berdasarkan data tersebut Kabupaten Morowali Utara memiliki luas wilayah terbesar yaitu sebesar 10.004,28 km2. Sedangkan, Kota Palu memiliki luas wilayah terkecil yaitu sebesar 395,06 km2.

Berdasarkan letak wilayahnya, topografi di Provinsi Sulawesi Tengah berupa daerah pegunungan, daratan tinggi, daratan rendah, lembah, dan pantai. Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan ketinggian permukaan laut:

  • Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl terdapat sekitar 20,20% dari total wilayah.
  • Wilayah dengan ketinggian 100-500 mdpl terdapat sekitar 27,20% dari total wilayah.
  • Wilayah dengan ketinggian diatas 500-1000 mdpl terdapat sekiar 26,27%.
  • Wilayah dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl terdapat sekitar 26,33%[1].

Untuk tingkat kemiringan lahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi 5 kategori, yaitu:

  • Kemiringan 0-2 terdapat sekitar 13% wilayah
  • Kemiringan 2,1-15 terdapat sekitar 1% wilayah
  • Kemiringan 15,1-40 terdapat sekitar 16,10% wilayah
  • Kemiringan diatas 40,1 terdapat sekitar 50,6% wilayah
  • Pulau-pulau kecil yang masih belum terdata sekitar 19,30%.

Source : https://perkim.id/profil-pkp/profil-provinsi/profil-perumahan-dan-kawasan-permukiman-provinsi-sulawesi-tengah/

Berdasarkan kesimpulan dalam menggambar peta RBI di kertas kalkir dan plastik transparansi, 

Menggambar peta tersebut lebih mudah di kertas kalkir, karena mudah dan cepat kering dalam penyerapan tintanya dan lebih hidup gambarnya dibandingkan menggambar peta tersebut di plastik transparansi akan tetapi, susah dalam memperbaiki kesalahan menggambar pada kertas tersebut. Sedangkan, menggambar di plastik transparansi tersebut memuat tantangan dalam penyerapan tinta lebih lama dibandingkan kertas kalkir karena bahan tersebut plastik dan licin. Akan tetapi mudah dihapus apabila salah menggambar pada plastik transparansi tersebut.

SIMBOL PETA :

Simbol peta merupakan salah satu komponen peta yang memiliki peranan penting. Proses pembuatan simbol atau simbolisasi peta harus dilakukan dengan tepat agar pengguna peta dapat memahami informai dalam peta dengan mudah, cepat dan akurat.

Simbol peta adalah tanda-tanda pada peta yang digunakan untuk menggambarkan objek berupa kenampakan, fenomena, atau konsep yang ingin disampaikan melalui peta itu. Objek yang digambarkan melalui simbol peta dapat berupa kenampakan ini nyata seperti gunung atau bandara, atau konsep abstrak seperti hasil pemungutan suara atau pergerakan pengungsi. 

Pemahaman mengenai simbol dan simbolisasi peta harus dimiliki oleh pembuat peta. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai simbol peta, termasuk pengertian, fungsi, jenis-jenis, dan proses pembuatannya yang dikenal dengan simbolisasi peta. Simbol peta adalah tanda-tanda pada peta yang digunakan untuk mewakili objek yang dipetakan. Objek ini dapat berupa kenampakan permukaan bumi yang sebenarnya, baik yang alami seperti sungai dan gunung maupun yang buatan seperti bandara atau stasiun. Meskipun tidak ada standar yang ditetapkan pada simbologi untuk semua peta, terutama di antara peta tematik, berbagai standar umum biasanya diikuti untuk beberapa kelas peta. Misalnya warna biru untuk objek air dan warna merah untuk menunjukkan peringatan atau bahaya. 

Simbol pada peta memiliki dua fungsi yang saling berhubungan, yaitu

  • untuk mempermudah pembuat peta menggambarkan objek yang dipetakan,
  • untuk mempermudah pengguna dalam membaca dan memahami peta.

Berikut tabel simbol peta atlas : 

Naima's Microsoft word
Naima's Microsoft word

Naima's Microsoft word
Naima's Microsoft word

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun