Mohon tunggu...
Nelyda MutiaraHermawan
Nelyda MutiaraHermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengguanaan Media Sosial sebagai Saluran Komunikasi Politik dalam Membentuk Opini Publik

25 November 2022   19:53 Diperbarui: 25 November 2022   20:01 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saluran prediktif adalah sarana untuk memfasilitasi pengiriman pesan politik yang dikirim ke publik. Pesan politik dalam situasi ini sangat mendalam tanda-tanda seperti kata-kata atau kata-kata, gambar atau tindakan. Bisa dan dengan menggabungkan simbol untuk membuat cerita, gambar, dan pertunjukan yang luar biasa. Alat yang dibahas di sini tidak terbatas pada iklanmesin, sistem dan metode perubahan tanda, baik manusia dapat digunakan sebagai saluran komunikasi.

Saluran komunikasi merupakan bagian penting daripada komunikasi politik, karena ini berhubungan erat dengan pesan-pesan politik. Pembicaraan tentang politik juga adalah berhubungan tentang siapa yang dapat berbicara kepada siapa, mengenai apa, dalam keadaan bagaimana, sejauh mana dapat dipercaya. Komunikator politik, siapapun dan apapun jabatannya, menjalani proses komunikasinya dengan mengalirkan pesan dari struktur formal dan non-formal menuju sasaran yang berada dalam berbagai lapisan masyarakat.

KAJIAN PUSTAKA

Kerja politik yang membutuhkan jalur politik, terutama menuju peristiwa politik atau pemilihan umum, sering disebut kampanye, yaitu program politik yang bertujuan untuk menyampaikan informasi politik kepada publik. Kampanye dan pemilihan umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat apa yang akan dilakukan jika dia terpilih sebagai pemenang, berharap publik bisa dukungan pada pemilu mendatang. Untuk nikmat dari segala jenis Tujuan dari kampanye adalah untuk mendapatkan dukungan untuk menang tujuannya adalah untuk mengambil alih pemerintahan.

Kampanye yang berlangsung dalam proses pemilihan parlemen pada hakekatnya adalahsistem komunikasi politik, yaitu segala jenis kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam kaitannya dengan untuk mengatasi masalah politik. Dialog politik itu pentingpernah dibuat oleh 3 profil. Karena jika pesaing mengabaikan komunikasi Politik, maka peluang menjadi pemenang dalam pemilihan umum menjadi dicegah. Dengan kata lain, sistem komunikasi politik akan dibangun di semua sisi siapa yang berhak memenangkan pemilu.

Keberhasilan kampanye pemilihan umum ditentukan berbagai hal, termasuk penggunaan metode komunikasi politik. Sekarang, sebuah Metode pemungutan suara yang paling populer untuk pemilihan parlemen adalah iklan media sosial untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi politik. PeriklananMedia sosial banyak digunakan oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia saat ini antara lainyaitu facebook, twitter, uzo, youtube, instagram, kaskus, LINE, whatsapp, blackberry menteri. Sehubungan dengan hal tersebut, artikel ini akan mencoba menjelaskan efeknya dan efektivitas penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi politik.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang saya gunakan pada artikel ini adalah dengan mengumpulkan data-data melalui beberapa jurnal, buku, dan referensi referensi di dalam jurnal.

PEMBAHASAN

Teori komunikasi politik 

Komunikasi politik dapat dianggap sebagai “kombinasi” dari dua disiplin ilmu yang berbeda namun berkaitan erat yaitu ilmu komunikasi dan ilmu politik. sebelum memasuki Pembahasan yang muncul dalam proses komunikasi politik sebaiknya dilakukan sebelumnya Pertama pertimbangkan konsep komunikasi dan politik. Komunikasi adalah sebuah proses transfer dari satu orang ke orang lain untuk mengetahui atau mengubah sikap, pikiran, tindakan secara langsung atau tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun