Mohon tunggu...
Nelwiza
Nelwiza Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 7

Guru Kelas 7

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cuaca Mendung di Pagi Hari

26 September 2024   21:15 Diperbarui: 26 September 2024   21:43 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari pagi menampakkan wajahnya 

Ku buka jendela  lepas pandangan  ke luar

semerbak mewangi mawar merah terhampar 

luas membentang 

mengingatkan daku masa kecil begitu indahnya 

tak ada terlintas masalah rumit bak benang kusut

cuaca mendung di ufuk Timur  warna hitam kelam

berat dipundak takakkan terpikul oleh awan hitam 

cuaca mendung entah kapan turunnya hujan 

lepas sudah bendungan menuju muarao 

lebar telapak tangan menampung curahan air unun

jauh di sana 

hanya lamunan selesai sudah niat suci hati 

di atas bangku kayu tak tergoyahkan 

buaian semakin tinggi tak berbekas 

cuaca mendung meninanabobokan hayalan 

nihil dari hembusan angin berterbangan 

membawa awan gelap campur keabu abuan 

namun tetesan air tak kunjung datang 

pupus sudah harapan di pagi ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun