Subhanallah kian hari semakin banyak para blogger baik muda maupun tua melantunkan kata-kata selamat Hari Blogger Nasional. Bertepatan dengan hari jadinya Om Jay yang ke-50 tahun. Selamat Bapak Blogger Indonesia semoga sehat dan sukses selalu. Â
Merasa tidak lengkap hati ini kalau belum mencurahkan unek-unek kepada seorang guru. Karena guru adalah penuntun murid dalam melakukan sesuatu yang bermanfaat. Siapa lagi seorang yang baik dan murah senyum . Beliau adalah inspirasiku dalam melahirkan kata-kata bernas beralunkan makna.Â
Om Jay memberi gagasan yang sangat berarti bagi guru seluruh di Indonesia. Terutama diri pribadi, Seperti ungkapan Membangkit Batang Terandam".Seperti si bisu bermimpi "teringat ada terucapkan tidak". Itulah yang saya rasakan selama ini.
Setelah mengikuti BM 24 barulah timbul Habis Gelap Terbitlah Terang. Saya akui sendiri sebelumnya tidak berani menulis banyaklah yang merong-rong sanubarui ini. Melarang jangan kau menulis lagi malu nantik apa kata dunia begitu bisikan hati.Â
Sebelum mengikuti pelatihan menulis bersama Om Jay saya sudah mempunyai blog. Blog saya jarang ditempati bahkan berdiam diri saja.Â
Terima kasih kepada Guru Blogger Indonesia Om Jay yang sudah membangunkan saya dari tidur pulas yang sekarang sudah kepedean tampil di layar kaca ee di Kompasiana, Blog, Guru Siana, juga menulis buku antologi, dan menggarap buku solo walaupun belum rampung juga sampai saat ini e jadi malu lagi.
Di sela kesibukan namun harus menyempatkan diri mengeluarkan tulisan dalam bentuk puisi, kisah nyata, cerpen, pantun. Sekali lagi nama Om jay tetap terdepan di hati ini.
Beliau adalah magnet yang kuat menarik hobi saya yang jauh di dasar lautan. Hari ini dan kemaren tarikan beliau telah ada didepan mata. Terima kasih Om Jay yang berhati emas mau berbagi ilmu. Saya sedang menularkan ilmu Om Jay kepada peserta didik.Â
Di hari jadi Om Jay yang ke-50 tahun ini lengkap sudah pencapaian cita-cita karena sudah meraih gelar doktor,seorang blogger, pengagas menulis, untuk guruseluruh Indonesia. Melahirkan kader penulis bagi Grup PGRI.Â
Menulis dan membaca seiring sejalan dua sejoli yang tidak bisa terpisah. Â Mampu dalam menulis tetapi membaca tidak. Tidak akan menjadi proses menulis. Mustahi seorang penulis mampu mahirkan berbagai makna tanpa membaca. Menulis dan membaca harus bareng berdua. Bohong apabila membaca tidak pernah akan mampu melahirkan karya dalam bentuk tulisan.Â
Dari membaca mendapat ide cermerlang dan kaya akan kosa kata. Â Semakin banyak membaca karya orang lain semakin banyak ilmu yang diperoleh. Menulislah dari hal yang dekat dengan kita.Â
Seperti pengalaman yang menarik, melihat kegiatan orang-orang terdekat dengan kita atau curhat seorang anak yang lagi meningkat remaja. Masa puberitas mereka.Â
Banyak yang mau ditulis untuk menginspirasi pembaca setia kita. Kalau saya hobi bertanam. Ada di samping rumah tersisa tanah saya tanam pohon jambu biji.Â
Buahnya sudah besar dan telah di panen bisa dijadikan sebuah tulisan. Begitu juga ada kolam ikan itupun saya tulis. Hobi menulis datang ide dari berbagai hal. Kalau sudah menjadikan oession dengan sendirinya muncul berbagai karya.Â
Sebagai ibu rumah tangga menggurusi anak dan suami dapat juga dijadikan sebuah tulisan. Bagaimana menjadi seorang istri yang didambakan suami atau bagaimana agar menjadi istri yang selalu dicintai dan dirindukan. Â
Mungkin juga bagaimana sosok lelaki yang diimpikan oleh seorang wanita, bagaimana menjadi anak yang sholeh  Anak yang membanggakan orang tua, dan lain sebagainya, Intinya sekarang mau belajar mau menikmati karya teman dan  orang lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H