Mohon tunggu...
Nelwiza
Nelwiza Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 7

Guru Kelas 7

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Tinggal Kenangan

3 September 2022   23:40 Diperbarui: 3 September 2022   23:49 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rembulan malam menggapai impian

Akankah menyinari bumi di gelap gulita

Bebatuan dihempas tamparan ombak 

Berlarian kejar-kejaran menuju pantai 

Rembulan tersenyum simpul menanti sang primadona 

Menghampiri diri dengan langkah gontai namun pasti 

Bersenda gurau membisikkan malam ini hanya untuk kita

Rembulan sampaikan kabar dari sang primadonaku 

Angin malam berhembus menusuk sanubari 

Menyapa detak jantungku saat itu 

Membuat kegelisahan paras rembulan 

Denyut nadi semakin laju bagaikan tersambar petir 

Kembali mengingatkan sang primadonaku 

Hanya rembulan dan hempasan ombak sebagai saksi bisu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun