[caption id="attachment_331956" align="aligncenter" width="190" caption="Sumber Foto: http://picnesia.blogspot.com"][/caption]
Pendiri maskapai penerbangan Susi Air, Sri Pudjiastuti telah dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019. Ditunjuknya Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia tentunya tidak lepas dari pengalamannya selama 33 tahun di dunia perikanan dan kesuksesannya mengembangkan industri pengolahan hasil laut.
Meskipun tak tamat SMA, tapi nyatanya kini, Susi menjadi salah satu orang yang berpengaruh di Indonesia. Ia telah meraih banyak penghargaan diantaranya, Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.
Bu Susi kini menjadi sorotan. Namun yang paling banyak disorot media massa sekarang adalah sikap Ibu menteri yang nyentrik, merokok, dan bertato. Bu Susi didapati merokok usai menghadiri acara pelantikan di istana negara. Bahkan saat diwawancara wartawan dengan entengnya Bu Susi menjawab, “Stop dong, biar aku selesaikan rokok ini”. Hal ini tentunya terlihat asing di mata khalayak umum, pasalnya, selama ini belum ada Menteri yang kedapatan merokok di depan umum, apalagi di lingkungan istana negara, dan menteri tersebut seorang perempuan. Di belakang layar, mungkin selama ini banyak Menteri yang berperilaku seperti Ibu Susi (merokok, bertato, dan sebagainya), namun tidak pernah tercium media, yang ditampilkan hanya yang baik-baiknya saja.
Dan jika dilihat sepertinya Ibu Susi ini ingin menyampaikan bahwa, saya bekerja apa adanya, tidak ada kejelekan yang perlu ditutupi. Namun ada hal yang perlu diperhatikan, di Negara yang menganut budaya ketimuran, dan menjunjung tinggi nilai sopan santun ini,hal tersebut tentunya dianggap tabu. Dan di zaman sekarang masyarakat bebas beropini, serta sah-sah saja memberikan penilaian. Perihal Ibu Menteri yang merokok, tentu banyak yang mengkritisi, walaupun ada yang menganggap wajar.
Seorang pejabat Negara diharapkan mempunyai tata krama yang baik, karena ia akan menjadi panutan bagi rakyatnya. Dan rakyat berharap, seiring berjalannya waktu, Bu Susi dapat membenahi sikap buruknya. Ini pesan dari Rakyat Indonesia Bu, mereka sayang Ibu, makanya mereka berkomentar seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H