Mohon tunggu...
Nellis Nadinda Putri
Nellis Nadinda Putri Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi semester 7 program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada. Sejak awal studi, minat saya dalam bidang biologi khususnya tumbuhan, mendorong saya untuk mengambil jurusan ini dan berfokus pada penelitian serta pengembangan solusi berkelanjutan. Saat ini, saya tengah memusatkan perhatian pada penelitian skripsi saya yang berkaitan dengan proses fisiologi tumbuhan. Penelitian ini merupakan langkah kontribusi saya dalam memahami bagaimana pertumbuhan tanaman dan upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati. Dengan semangat belajar yang tinggi, saya berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi bidang ilmu dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pespaya Solusi Ramah Lingkungan dalam Pengendalian Hama Pertanian

26 Agustus 2023   15:38 Diperbarui: 26 Agustus 2023   15:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LABUHAN PANDAN, 10 Juli 2023 - Dalam upaya untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian serta melestarikan lingkungan, salah satu mahasiswi KKN-PPM UGM di Desa Labuhan Pandan, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, telah berhasil mengembangkan solusi inovatif dalam pengendalian hama pertanian. Nellis Nadinda Putri Renata, mahasiswi Fakultas Biologi UGM angkatan 2020 berhasil mengembangkan program kerja pestisida organik berbahan dasar daun pepaya yang disebut "PESPAYA," sebuah upaya berdampak positif dalam menjaga ekosistem dan kesehatan tanaman.

Program kerja ini dilatar belakangi oleh keluh kesah masyarakat di Desa Labuhan Pandan yang mengeluhkan mahalnya harga pestisida berbahan kimia serta dampak yang dapat membahayakan kesehatan manusia, organisme, bahkan lingkungan. Oleh karena itu, masyarakat meminta untuk diajarkan cara membasmi hama pada tanaman menggunakan bahan-bahan alami yang dapat ditemukan disekitar mereka. Hal ini mendorong Nellis untuk mengembangkan program kerja pembuatan pestisida organik atau pestisida nabati berbahan daun pepaya.

Gambar 2. Proses Pembuatan Pestisida Organik Daun PESPAYA (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2. Proses Pembuatan Pestisida Organik Daun PESPAYA (Dokumentasi Pribadi)
PESPAYA adalah singkatan dari "Pestisida Organik Daun Pepaya" Pestisida ini dihasilkan dari ekstraksi daun pepaya yang telah terbukti memiliki kandungan zat aktif yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman. Dalam proses pembuatannya, daun pepaya yang telah dibersihkan dihaluskan menggunakan blender kemudian dicampur dengan minyak tanah serta detergen. 

Pada konsentrasi 4% yang dibuat dengan perbandingan 40g daun pepaya + 5 gram detergen + 10 mL minyak tanah kemudian dilarutkan dalam 1 L air, PESPAYA berhasil untuk mengurangi hama kutu putih pada tanaman jambu milik Ibu Ketua KWT Desa Labuhan Pandan, seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. (a) Pohon jambu yang terserang hama kutu putih sebelum diberi PESPAYA; (b) Pohon jambu terbebas dari hama kutu putih setelah diberi PESPAYA 
Gambar 3. (a) Pohon jambu yang terserang hama kutu putih sebelum diberi PESPAYA; (b) Pohon jambu terbebas dari hama kutu putih setelah diberi PESPAYA 
Menurut Ketua KWT Desa Labuhan Pandan, Ibu Hesti, inovasi PESPAYA merupakan hasil yang efektif bagi para petani untuk mengurangi hama pada tanaman secara mudah dan ekonomis. "Kami merasa perlu untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan dan mengancam kesehatan. Dengan PESPAYA, kami ingin memberikan solusi yang ramah lingkungan dan efektif bagi para petani," ungkap Ibu Hesti.

"Ini adalah langkah positif dalam mengontrol hama tanaman, terutama bagi kami yang kesulitan secara ekonomi dalam membeli pupuk kimia. Pestisida organik seperti PESPAYA tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga bagi lingkungan dan kesehatan" ungkap salah satu peserta yang hadir pada kegiatan sosialisasi PESPAYA.

Gambar 4.  Kegiatan Sosialisasi Bersama Kelompok Wanita Tani Dusun Bage Elok, Desa Labuhan Pandan (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.  Kegiatan Sosialisasi Bersama Kelompok Wanita Tani Dusun Bage Elok, Desa Labuhan Pandan (Dokumentasi Pribadi)

Dengan inovasi PESPAYA, Desa Labuhan Pandan membuktikan bahwa pertanian berkelanjutan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Semangat kolaborasi masyarakat dan mahasiswa dapat memberikan inspirasi pada desa lain untuk mengadopsi solusi serupa guna menjaga keseimbangan ekosistem dan menciptakan masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan.

Gambar 5. Pembagian PESPAYA kepada KWT (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 5. Pembagian PESPAYA kepada KWT (Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun