Mohon tunggu...
Nella SyintyaEdwin
Nella SyintyaEdwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

halo teman2!! nama saya nella saya hobi menulis dan ingin menyalurkan hobi saya sambil belajar untuk membuat artikel, salam kenall!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencarian Jodoh Masyarakat Urban Palembang

21 Juli 2023   17:31 Diperbarui: 21 Juli 2023   17:37 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pencarian jodoh masyarakat urban palembang

Nella Syintya Edwin

Program Studi D4 Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

e mail: nellasyntyaedwin@gmail.com

Abstrak

Masyarakat urban yang tinggal di kota besar seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menemukan pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria dan harapan mereka. Faktor- faktor seperti gaya hidup yang sibuk, tekanan kerja yang tinggi, serta perubahan sosial dan budaya, dapat mempengaruhi cara orang mencari jodoh di era modern ini. Pada dasarnya media digital atau media sosial dapat dianggap sebagai salah satu macam-macam media komunikasi. Dilihat dari segi usia 18-19 yaitu 56,7% dan usia 20-29 sebesar 43,3% aplikasi pencarian jodoh yang cukup terkenal di Indonesia banyak digunakan di indonesia seperti bumble dan tinder. Studi pustaka di lakukan dengan cara membaca dan mencatat berbagai referensi seperti, jurnal, artikel, internet dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian yang sedang di lakukan. Teknik yang dilakukan peneliti saat penelitian adalah kuesioner dan wawancara dan studi pustaka yang diperoleh dan dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dengan menentukan informan pangkal dan informan kunci melalui dan teknik studi pustaka yangdidapat dari jurnal maupun artikel sebagai referensi tambahan.

Kata kunci: Pencarian Jodoh, Daring, Masyarakat Palembang

Abstract

Urban people who live in big cities are often faced with various challenges in finding a life partner that fits their criteria and expectations. Factors such as busy lifestyles, high work pressure, and social can affect the way people find a mate in this modern era. Digital media or social media can be considered as one type of communication media. In terms of ages 18- 19, it is 56.7% and ages 20-29 is 43.3%, dating applications which are quite well-known in Indonesia are widely used in Indonesia, such as Bumble, and Tinder. Literature study is carried out by reading and recording various references such as journals, articles, the internet and others related to the research being carried out. The techniques used by researchers during research are questionnaires and interviews and literature study obtained and collected by using interview techniques by determining base informants and key informants through and literature study techniquesfrom journals and articles as additional references.

Pendahuluan

 

Dalam masyarakat urban Palembang, pencarian jodoh atau pasangan hidup merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan individu. Masyarakat urban yang tinggal di kota besar seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menemukan pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria dan harapan mereka. Faktor-faktor seperti gaya hidup yang sibuk, tekanan kerja yang tinggi, serta perubahan sosial dan budaya, dapat mempengaruhi cara orang mencari jodoh di era modern ini.

Awalnya, untuk mendapatkan pasangan atau jodoh, mediator perjodohan dikenal dengan sebutan mak comblang. Peran mak comblang ini untuk membantu proses perkenalan dengan mempertemukan dua individu untuk saling mengenal satu sama lain dan diharapkan berujung pada ikatan pernikahan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, peran mak comblang mulai digantikan dengan kemunculan biro jodoh dalam bentuk media cetak rubrik jodoh. Di Indonesia, pada tahun 1976 mulai mengenal rubrik jodoh "Kontak" dalam harian surat kabar Kompas. Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan internet, media cetak beralih menjadi media digital. Pola perjodohan mulai berubah ke arah digital karena media ini memberikan peluang yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan media cetak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun