Mohon tunggu...
Nella Nurfaiza
Nella Nurfaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya Nella Nurfaiza mempunyai hobi olahragaa salah satunyaa joging dan main bulu tangkiss,saya jugaa hobi memnggambar dan membacaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Empati Martin Hoffman

20 Januari 2025   08:08 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa emosi orang lain terpisah dari dirinya. Namun, respons empatinya masih bersifat egosentris. Misalnya, anak mungkin mencoba menenangkan orang lain dengan memberikan benda yang menenangkan dirinya sendiri, seperti mainannya.

Empati untuk Perasaan Orang Lain (usia 2-10 tahun)

Pada tahap ini, anak semakin mampu memahami bahwa orang lain memiliki perspektif dan emosi yang berbeda dari dirinya. Anak mulai menunjukkan kemampuan untuk merespons kebutuhan emosional orang lain dengan cara yang lebih sesuai.

Empati yang Berbasis pada Perspektif

Pada tahap ini, biasanya terjadi pada remaja hingga dewasa, individu mampu memahami emosi orang lain dalam konteks situasi yang lebih kompleks. Empati pada tahap ini sering disertai dengan kesadaran moral yang lebih mendalam dan kemampuan untuk bertindak secara prososial dalam berbagai situasi sosial.

Empati dan Perkembangan Moral

Hoffman menjelaskan bahwa empati berperan penting dalam perkembangan moral. Ia menyoroti bagaimana empati memotivasi perilaku prososial, yaitu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Hoffman percaya bahwa empati dapat menjadi dasar bagi pengembangan rasa keadilan, rasa tanggung jawab, dan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.

Menurut Hoffman, empati bekerja melalui tiga mekanisme utama dalam memotivasi perilaku moral:

Distress Empatik

Ketika seseorang menyaksikan penderitaan orang lain, ia mungkin merasa cemas atau tidak nyaman. Perasaan ini dapat mendorongnya untuk membantu orang lain sebagai cara mengurangi penderitaan mereka.

Internalisasi Norma Moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun