Mohon tunggu...
Nella Nurfaiza
Nella Nurfaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya Nella Nurfaiza mempunyai hobi olahragaa salah satunyaa joging dan main bulu tangkiss,saya jugaa hobi memnggambar dan membacaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Empati Martin Hoffman

20 Januari 2025   08:08 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Teori Empati dalam Perkembangan Moral Anak

   Teori Empati Martin Hoffman

Martin Hoffman adalah seorang psikolog yang dikenal luas atas teorinya tentang empati dan peranannya dalam perkembangan moral manusia. Hoffman memandang empati sebagai kemampuan dasar yang memungkinkan seseorang memahami dan merasakan pengalaman emosional orang lain. Dalam teorinya, Hoffman tidak hanya menjelaskan bagaimana empati berkembang, tetapi juga bagaimana empati berkontribusi pada pembentukan nilai-nilai moral dalam kehidupan individu.

Pengertian Empati Menurut Hoffman

Empati, menurut Hoffman, adalah respons afektif yang dihasilkan dari pemahaman emosional terhadap kondisi atau pengalaman orang lain. Hoffman menegaskan bahwa empati memiliki elemen kognitif dan afektif. Elemen kognitif melibatkan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain, sementara elemen afektif mencakup respons emosional terhadap apa yang dirasakan orang lain.

Empati tidak hanya muncul secara spontan, tetapi berkembang secara bertahap sesuai dengan usia dan pengalaman individu. Hoffman mengemukakan bahwa empati adalah dasar bagi tindakan prososial, seperti membantu orang lain, berbagi, atau menunjukkan belas kasih.

Tahapan Perkembangan Empati

Hoffman mengidentifikasi empat tahapan perkembangan empati yang terjadi sepanjang hidup seseorang:

Empati Global (usia 0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi merespons emosi orang lain secara langsung tanpa memahami bahwa emosi tersebut berasal dari orang lain. Misalnya, seorang bayi mungkin menangis ketika mendengar tangisan bayi lain, meskipun ia belum menyadari bahwa emosi itu bukan miliknya sendiri.

Empati Egosenrik (usia 1-2 tahun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun