Kemudian, kategori keempat, attachment tidak terorganisir (disorganized attachment), ditambahkan oleh para peneliti setelah Ainsworth. Pola ini sering ditemukan pada anak-anak yang mengalami pengabaian atau kekerasan, di mana mereka menunjukkan campuran perilaku bingung atau takut terhadap pengasuh.
Relevansi Teori Attachment
Teori attachment tidak hanya relevan untuk memahami perkembangan anak, tetapi juga untuk menjelaskan pola hubungan dalam kehidupan dewasa. Misalnya, orang dewasa dengan attachment aman cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil, sedangkan mereka dengan attachment cemas atau menghindar mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun keintiman emosional.
Selain itu, teori ini telah memengaruhi berbagai bidang, seperti psikoterapi, pendidikan, dan pengasuhan anak. Misalnya, dalam terapi keluarga, pemahaman tentang pola keterikatan dapat membantu memperbaiki hubungan antara anggota keluarga.
Kesimpulan
Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya ikatan emosional dalam perkembangan manusia. Keterikatan yang aman dengan pengasuh pada masa kanak-kanak memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental, kemampuan sosial, dan kualitas hubungan interpersonal. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih baik mendukung perkembangan emosional anak dan membangun hubungan yang lebih sehat sepanjang hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H