Mohon tunggu...
Nella Nurfaiza
Nella Nurfaiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya Nella Nurfaiza mempunyai hobi olahragaa salah satunyaa joging dan main bulu tangkiss,saya jugaa hobi memnggambar dan membacaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Bahasa Anak yang Dikemukakan Oleh Lev Vygotsky & Jean Piaget

14 Oktober 2024   11:46 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:51 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akomodasi: proses perubahan struktur kognitif karena adanya hal-hal baru yang muncul dalam kehidupan, sehingga hal-hal tersebut bisa dianggap masuk akal.

Piaget mengamati adaptasi melalui konsep "skema mental." Setiap individu memiliki skema mental yang bisa menjelaskan dunianya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Skema mental yang dimiliki seseorang akan terganti apabila ia menerima informasi baru yang berkonflik dengan pengetahuan yang dipunyai sebelumnya. Seseorang yang sulit mengubah skema mentalnya harus didorong untuk melihat sudut pandang orang lain serta didorong untuk lebih fleksibel dalam berpikir. Berikut adalah diagram alir yang menunjukkan teori adaptasi Piaget:

Teori Vygotsky

Sementara itu, Vygotsky mempunyai teori perkembangan kognitif yang disebut Teori Sosiokultural (the sociocultural theory). Vygotsky mempelajari perkembangan mental anak, yang mencangkup bagaimana mereka bermain dan berbicara. Tidak hanya itu, ia juga mempelajari hubungan antara pikiran dan bahasa. Teori ini memiliki tiga konsep penting yang berhubungan satu sama lain yaitu:

Hubungan antara Bahasa dan Perkembangan Kognitif Anak -- dari hasil studinya, Vygotsky berpendapat bahwa bayi tidak memiliki
ucapan karena tidaklah begitu penting bagi mereka untuk memahami bahasa.
Anak-anak akan mulai menangkap bahasa dan berbicara secara konstan pada
saat mereka bermain. Dalam hal ini, hubungan antara pikiran dan bahasa
sangat dekat. Pembelajaran anak-anak dipengaruhi oleh bahasa dan
budayanya.

Konsep Internalisasi -- (internalisation) ini menjelaskan tahapan perkembangan kognitif seorang anak. Seorang anak mulai mempelajari konsep baru dengan meniru, lalu meniru dan memahami, barulah sampai kepada internalisasi konsep. Tahap-tahap internalisasi meliputi:
1) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas/perintah secara mandiri.
2) Mampu menyelesaikan tugas/perintah dengan bantuan verbal dari individu yang lebih berpengalaman (perancah/scaffolding)
3) Mampu menyelesaikan tugas/perintah dengan bantuan tindakan dari individu yang lebih berpengalaman (perancah/scaffolding)
4) Internalisasi selesai: seseorang memiliki kemampuan menyelesaikan tugas/perintah secara mandiri.

Zona Perkembangan Proksmial (Zone of Proximal Development/ZPD) -- Faktor sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan seseorang. ZPD menerangkan potensi seseorang akan perkembangan kognitifnya. Skema berikut adalah zona dimana hal yang telah diketahui seorang individu dan yang belum:

Perkembangan Bahasa pada Anak hingga Dewasa

Manusia tidak langsung terlahir dengan alat ucap yang sempurna. Alat ucap digunakan untuk menghasilkan suara yang memiliki sebuah ungkapan. Seorang balita akan mencoba membuat bunyi-bunyian secara sembarang untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya. Sementara itu orang-orang di sekitarnya akan mencoba menelaah apa yang ia maksud. Hal ini bisa diimplikasikan dari ekspresi si balita tersebut, jika tertawa maka itulah yang dimaksud, sebaliknya jika menangis. Dari peristiwa tersebut, orang di sekitar (biasanya orang tua) akan memberitahukan bahasa apa yang seharusnya digunakan oleh balita tersebut. Hal itu akan masuk ke dalam pikirannya dan secara perlahan akan menjadi informasi baru bagi sang bayi. Selanjutnya, akan ada beberapa tahapan lagi yang dilalui setiap orang dalam perkembangan bahasanya masing-masing:

1. Menciptakan Frasa

Proses berbahasa pada anak-anak dimulai dengan menyerap kata-kata yang ia dengar di sekitarnya. Pada tahap usia dini, anak-anak perlu menyerap informasi sehingga kata yang ada dalam benak mereka menjadi sebuah informasi. Dengan begitu, semakin banyak kata beserta maknanya yang diserap, seorang anak akan dapat merangkainya satu per satu menjadi sebuah frasa yang memiliki arti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun