Jalan setapak berduri
Kerikil tajam melukai kaki
Aku tak peduli sejauh apa aku berlari
Tak peduli sedalam mana luka dikaki
Aku tetap berusaha meraih mimpi
Kedepan semakin sakit
Kedepan semakin rumit
Aku tak peduli
Aku tak akan berhenti
Mereka meremehkan setiap langkah yang ku ambil
Mereka mencaci, menghina melihat sebelah mata.
Aku memang si anak yang terlihat keras
Karena mimpi dan tekadku juga begitu keras.
Aku tidak peduli tentang penilaian mereka
Aku tidak peduli dengan suara-suara sang pembenci
Ku jadikan semua itu motivasi diri
Agar aku tak cepat goyah dalam langkah ini
Tak peduli akhirnya seperti apa
Akan menjadi apa
Inilah aku sang pemimpi besar yang keras kepala.
By : Nella Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H