Mohon tunggu...
Nella Dewi
Nella Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan Menua Tanpa Cerita :)

Aku adalah apa yang tak perlu kau tahui📝

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pamit yang Rumit

17 September 2021   12:46 Diperbarui: 17 September 2021   12:47 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin deret kata tak lagi bermakna

Ribuan lantunan musikalisasi puisipun tak ada arti

Kita tetap kita, dua anak manusia yang sibuk dengan menerka.

Aku dengan segudang tanya dalam hati, menerka jawaban yang tak pernah pasti.

kamu, kamu masih sibuk dengan hal-hal baru mu.

Tak pernah memberi ketetapan atas rasaku.

Rasa yang tidak pernah menemukan titik terang

dan kaupun tak kunjung memberikan penjelasan.

cukup..

kita hanya ragu, yang terpaku di waktu tetap.

Tak beranjak maju, tapi aku berniat mundur agar selamat.

Selamat dari patah hati, dan juga selamat dari luka yang barangkali akan kau hadiahi.

Dan pada akhirnya aku kebingungan.

Menyuguhi mu pamit semacam apa, melalui kata yang bagaimana?

Kenapa aku masih memikirkan kamu akan terluka, sedangkan kamu

kamu mungkin saja tidak memikirkan itu sama sekali sebagai hal yang penting untuk dirasa.

Aku tahu, kehilangan dan pergi itu hal pasti yang akan terjadi.

Dan yang akan ku tunai sendiri. 

Lebih pasti dari rencana-rencana kita yang hidup menua, selamanya.

Bukankah hilang tetap saja hilang kan?

Tak apa, aku pamit dengan banyak tujuan dan rencana baru kedepan.

Sampai jumpa dititik terbaik menurut takdir.

Jika rindu mulai hadir, bukan kah kita masih memiliki banyak kenangan dalam galeri, atau kau bisa memutar musikalisasi puisi yang pernah ku buat. Atau mendengarkan musik favorite yang sering kita putar kan?

aku pamit, meski kenyataanya rumit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun