Mohon tunggu...
Nella Anisa
Nella Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Psikologi Islam UIN Imam Bonjol Padang

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Pengaruh Sunscreen terhadap Kulit: Sunscreen sebagai Penangkis Sinar UV ke Kulit

12 Juni 2023   20:42 Diperbarui: 12 Juni 2023   20:51 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Nella Anisa, Mahasiswa Psikologi Islam UIN Imam Bonjol Padang.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara tropis yang diberi limpahan sinar matahari sepanjang tahun. Sinar matahari terdiri atas sinar ultraviolet (UV). Dalam beberapa hal, memang benar bahwasannya sinar UV bermanfaat untuk manusia di antaranya untuk membunuh bakteri dan menyintesis vitamin D. Namun, di samping manfaat tersebut , sinar UV juga dapat merugikan manusia jika terpapar terlalu lama di bawahnya terlebih lagi kulit kita.

Kulit kita adalah organ terbesar tubuh dan memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai faktor lingkungan yang merugikan. Salah satu faktor lingkungan yang dapat membahayakan kulit adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Paparan berlebihan terhadap sinar UV dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk penuaan dini, kerusakan sel DNA, dan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi kulit kita dari sinar UV tersebut, dan salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya.

ISI

Sunscreen adalah produk lotion kimiawi yang dirancang khusus untuk melindungi kulit dari sinar radiasi UV. Sunscreen bekerja dengan maksimal dan juga mengandung bahan-bahan yang dapat menyerap atau bahkan memantulkan sinar UV sebelum mencapai lapisan kulit yang lebih dalam. Terdapat dua jenis sinar UV yang utama, yaitu sinar UVA dan UVB, dan sunscreen yang efektif harus melindungi kulit dari kedua jenis sinar tersebut. Yang mana sinar UV dapat menyebabkan kulit terbakar dan kemungkinan terburuk bisa terkena kanker kulit.

Pertama-tama, sinar UVB adalah jenis sinar UV yang paling terkait dengan penyebab utama terbakarnya kulit akibat sinar matahari. Paparan berlebihan terhadap sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar, kemerahan, dan menyebabkan risiko terjadinya kanker kulit. Sunscreen yang mengandung bahan aktif seperti avobenzone, oxybenzone, atau octyl methoxycinnamate dapat menyerap sinar UVB dan mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar ini.

Sinar UVA, di sisi lain, dapat menembus lebih dalam ke dalam kulit dan merupakan penyebab utama penuaan dini. Paparan berlebihan terhadap sinar UVA dapat menyebabkan keriput, garis-garis halus, serta hilangnya kekenyalan dan elastisitas kulit. Sunscreen yang mengandung bahan seperti titanium dioksida, zinc oksida, atau avobenzone, dapat memantulkan atau menyerap sinar UVA sehingga mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar ini.

Penggunaan sunscreen secara teratur dan sesuai dengan petunjuk adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal. Sunscreen harus diaplikasikan secara merata ke seluruh permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, minimal 15 hingga 30 menit sebelum terpapar sinar UV. Ini memungkinkan waktu bagi bahan aktif dalam sunscreen untuk diserap oleh kulit. Selain itu, sunscreen harus diterapkan kembali setiap dua jam atau setelah berenang atau berkeringat secara signifikan.

Selain melindungi dari paparan sinar UV, sunscreen juga dapat membantu menjaga kulit agar tetap lembab. Beberapa sunscreen mengandung bahan-bahan pelembap yang membantu mengunci kelembaban dalam kulit, sehingga mencegahnya menjadi kering dan pecah-pecah.

Sunscreen juga dapat membantu mencegah timbulnya bintik-bintik hitam atau flek hitam pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. Beberapa sunscreen juga mengandung bahan pemutih atau bahan-bahan yang dapat menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Maka dari itu penggunaan sunscreen secara teratur, dapat mengurangi risiko terjadinya hiperpigmentasi dan juga dapat menjaga kulit agar tetap cerah merata.

Namun, penting untuk dicatat bahwa sunscreen bukan satu-satunya langkah yang perlu diambil untuk melindungi kulit dari sinar UV. Selain menggunakan sunscreen, kita juga harus mengambil langkah-langkah lain seperti mengenakan pakaian pelindung, topi, dan kacamata hitam saat berada di bawah sinar matahari secara langsung. Kita juga harus menghindari paparan sinar matahari langsung pada saat puncaknya, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

Secara keseluruhan, penggunaan sunscreen merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit dan melindungi dari efek negatif sinar UV. Dengan menghalangi sinar UVB dan UVA, sunscreen membantu melindungi kulit dari terbakar, kerusakan sel DNA, penuaan dini, dan risiko kanker kulit. Dalam kombinasi dengan langkah-langkah lain seperti penggunaan pakaian pelindung dan menghindari paparan sinar matahari secara langsung pada saat puncaknya, sunscreen dapat menjadi penangkis yang efektif untuk melindungi kulit kita dari sinar UV yang berbahaya. 

Berdasarkan bahan yang digunakan, tabir surya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Physical sunscreen

Ini membentuk lapisan pada permukaan kulit dan dengan demikian dapat mencegah sinar UV menembus lapisan dalam kulit. Tabir surya ini biasanya mengandung bahan aktif seperti seng oksida dan titanium oksida.

Perlindungan matahari fisik, mis. Tabir surya mineral, terbuat dari bahan aktif titanium dioksida dan seng oksida. Tabir surya fisik bekerja dengan mengendalikan sinar UVA dan UVB. Untuk pemilik dengan kulit sensitif, tabir surya fisik adalah pilihan yang baik karena kecil kemungkinannya untuk menyumbat pori-pori. Sayangnya, produk tabir surya fisik meninggalkan bercak putih atau white spot di permukaan kulit. Untuk orang dengan kulit putih, ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, pemilik kulit gelap akan berpikir dua kali untuk membeli tabir surya fisik.

  • Chemical sunscreen

Tabir surya kimia, di sisi lain, mengambil pendekatan yang berbeda. Alih-alih mengendalikan sinar UVA dan UVB, tabir surya kimia menyerap sinar UV. Tabir surya kimia terbuat dari senyawa organik berbasis karbon yang mengubah cahaya menjadi panas dan kemudian melepaskan panas dari kulit.

Produk chemical sunscreen biasanya mengandung bahan yang memiliki manfaat lain untuk kulit selain perlindungan dari sinar matahari. Misalnya bahan aktif yang membantu menjaga kelembapan kulit dan mencerahkan kulit. Dengan demikian, tabir surya kimia adalah pilihan yang lebih umum karena efektif, cepat menyerap dan tidak meninggalkan gips putih. Sayangnya, orang dengan kulit sensitif harus berpikir panjang dan keras sebelum menggunakan tabir surya kimiawi. Tabir surya ini cenderung mengiritasi kulit karena bahan aktif dan cara kerjanya.

Tabir surya kimia juga membutuhkan waktu pemaparan yang lebih lama. Anda tidak bisa memakai tabir surya kimia dan kemudian langsung keluar rumah. Anda harus menunggu setidaknya 15 menit sebelum meninggalkan rumah untuk menggunakan tabir surya kimia yang sesuai.

Ini menciptakan lapisan pada permukaan kulit yang menyerap radiasi UV, mencegahnya diserap atau menembus lapisan kulit yang lebih dalam. Tabir surya ini biasanya mengandung bahan aktif seperti cinnamate, octisalate, ovybenzone, dioxybenzone.

  • Hybrid sunscreen

Tabir surya hybrid adalah inovasi terbaru dan mulai populer di dunia kecantikan. Jenis perlindungan matahari ini merupakan kombinasi dari jenis fisik dan kimia. Pemilik kulit berjerawat dan kombinasi bisa menggunakan tabir surya hybrid.

Namun, efektivitas tabir surya hybrid masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Menurut penelitian, alasannya adalah campuran bahan aktif dalam tabir surya fisik dan kimia dapat melemahkan efektivitas tabir surya hybrid setelah dua jam pemakaian. Oleh karena itu, tabir surya ini tidak cocok untuk orang yang beraktivitas di luar dalam waktu lama.

Agar produk pelindung sinar matahari bekerja maksimal, berikut adalah panduan perlindungan sinar matahari yang harus Anda ikuti.

a. Pilih tabir surya dengan faktor perlindungan matahari minimal 30.

b. Tabir surya dioleskan ke semua area yang tidak tertutup pakaian. -- Perhimpunan Dokter Kulit dan Penyakit Kelamin Indonesia (PERDOSKI) merekomendasikan sekitar 1 sendok teh tabir surya untuk wajah, leher, kepala, dan tangan.

c. Dada depan dan belakang, paha hingga kaki masing-masing membutuhkan sekitar 2 sendok makan tabir surya.

d. Perlindungan matahari adalah langkah terakhir dalam perawatan kulit. Bisa diaplikasikan sebelum make up.

e. Kami merekomendasikan untuk mengoleskan kembali tabir surya setiap dua jam.

PENUTUP

Walaupun kita berada di dalam rumah, kantor, ataupun ruangan tertutup, suncreen tetap merupakan  produk yang wajib di pakai. Walaupun tidak terpapar secara langsung, sinar UV tetap saja bisa masuk ke dalam ruangan dari sela-sela kaca, pintu, dan juga jendela. Tidak hanya pada orang dewasa, pada bayi pun juga dianjurkan memakai sunscreen saat akan dibawa keluar rumah. Namun, penggunaan sunscreen direkomendasikan pada bayi di atas usia 6 bulan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengintegrasikan penggunaan sunscreen dalam rutinitas perawatan kulit kita sehari-hari.

Referensi:

http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/749-pentingnya-menggunakan-sunscreen-setiap-hari diakses pada tanggal 12 juni 2023 pukul 11.27

https://kumparan.com/hello-ladies/pengertian-hybrid-sunscreen-dan-bedanya-dengan-chemical-serta-physical-sunscreen-1zMQiBza750 diakses pada tanggal 12 juni 2023 pukul 12.15

https://www.alodokter.com/ini-lho-perbedaan-physical-chemical-dan-hybrid-sunscreen diakses pada tanggal 12 juni 2023 pukul 14.10


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun