Di Bad Rappenau tempat tinggal saya, ada beberapa taman yang asri yang bisa menjadi salah satu tempat untuk melepaskan kepenatan, apalagi kalau pas sedang tongpes (kantong kempes, alias tidak punya uang :P). Saya akan mulai menceritakan taman yang pertama kali saya kunjungi, sejak saya menetap di Jerman. Sambil membaca cerita saya, kalau mau mendengarkan alunan musik dari Kenny G. silakan klik disini 1. Kurpark. Saya pertama kali kesini bersama sahabat saya Eka dan putranya Samuel pada bulan Oktober 2011, tepatnya tanggal 21, sampai tahu detail tanggalnya, karena saya simpan foto-fotonya juga bersama tanggalnya ;-). Oh ya hari itu ada teman kami juga Thea bersama putrinya, Amy. Taman ini diciptakan ditempatnya sekarang pada tahun 1960-an. Renovasi dan transformasi dilakukan tahun 2008 saat itu berlangsung pameran pertamanan Negara. Ditaman ini kita bisa melihat pohon-pohon tua, dan bunga-bunga yang terawat. Di jantung taman terdapat danau dengan permukaan air sekitar 6000 m2. Diatas danau terdapat beberapa pasang angsa yang setia menanti pengunjung yang memberikan remah-remah kue atau melemparkan biskuit agak jauh sehingga si angsa akan berenang kedasar danau untuk menggapai makanannya., Terdapat pula tangga yang mudah di akses dengan pegangan besi, supaya pengunjung bisa melangkah hingga ke bibir danau. Kalau Anda lelah setelah berjalan-jalan ditaman, tidak perlu kuatir, tersedia bangku-bangku taman, sehingga obrolan Anda bersama sahabat Anda bisa dilanjutkan ;-). Di sini ada juga panggung permanent, seringkali diadakan acara-acara tertentu di lokasi ini. Masih di lokasi yang sama, ada satu bangunan namanya Kurhaus, semacam banguanan serba guna, seringkali di gunakan untuk acara-acara seperti pernikahan atau acara dansa para lansia (lanjut usia) diakhir pekan. (*info dari Eka).
2. Spielplatz. Ini adalah taman bermain untuk anak, lokasinya di jalan Ulmenstraße. Saya pertama kali ke sini pada 26 Oktober 2011. Saya ke taman ini bersama Eka dan putranya Samuel, dan juga sahabat saya yang asal Bali, namanya Ni Luh bersama putrinya Poppy. Biasanya kalau hari cerah, alias sang mentari bersinar (walau udara dingin!), nah bisanya kami keluar rumah deh, untuk melonggarkan otot-otot, sekaligus bertukar cerita dengan sahabat-sahabat ;-). Apa saja yang bisa kita lihat ditaman ini?. Yang utama sih ini adalah taman bermain anak, jadi disini dilengkapi alat permainan seperti jungkat-jungkit, arena untuk bermain pasir, arena panjat tebing khusus anak, sepeda-sepedaan, perosotan (papan seluncur), ayunan, kereta-keretaan yang terbuat dari kayu, anak-anak balita bisa masuk kedalamnya (kalau anak diatas 5 tahun sudah tidak bisa masuk karena akan kebentur atap keretanya he-he-he). Biarkan anak-anak bermain dengan teman-temannya, untuk para ibu mari mengobrol-ria, duduk di bangku tamannya. Tidak perlu kuatir, alat-alat permainan disini aman, contohnya, untuk ayunan, tidak perlu kuatir kalau si anak jatuh dan terluka, karena lantainya terbuat dari karet jadi empuk ;-).
3. Schlosspark. Saya ke tempat ini bersama Eka dan putranya Samuel. Ketika itu, hari kamis, 3 November 2011. Saat itu musim gugur, jadi daun-daun sudah berubah warna dan rontok, menurut saya justru indah loh! Liat deh foto Samuel yang bermain diatas hamparan dedaunan berwarna kuning, bagus kan! ;-). Taman mempunyai peran penting dalam kehidupan perkotaan seperti di Bad Rappenau. Di taman ini kita bisa melihat kastel yang dikelilingi danau (Gemmingensches Castle), dengan beberapa pasang bebek berwarna gelap diatas danau, pohon-pohon tua di taman ini berusia lebih dari 160 tahun, menambah keindahan taman ini. Terdapat pula bangku-bangku taman jika Anda ingin beristirahat sejenak. Di bagian utara dan Selatan, taman dibingkai oleh dinding batu pasir kuno. Dari Schlosspark ini kita bisa menuju Spielplatz
4. Salinen Park. Bisa diartikan sebagai Taman garam. Dahulunya disini berdiri bangunan untuk memproduksi garam, namun bangunan tersebut sudah ditutup tahun 1972. Pada tahun 2008 area ini dibersihkan dan dirancang ulang, dan di disain sebagai taman. Saya ke taman ini, beberapa waktu yang lalu pada 8 Januari 2012. Taman ini bisa juga di capai dari Kurpark. Kita bisa menggunakan lift didalam menara kaca setinggi 15 meter, keluar dari lift kita akan melalui jembatan kecil menuju ke Salinen park, ditengah jembatan bila kita melihat ke bawah, terdapat rel kereta dua arah. Jika Anda beruntung bisa melihat kereta melalui tempat ini. Pemandangannya sungguh indah, dengan hamparan pohon-pohon tinggi menjulang. Walau saat ini musim dingin, namun masih terdapat pohon tinggi yang rimbun daunnya. Kebun mawar adalah atraksi lainnya, bersama dengan bangunan bersejarah untuk pengobatan terdapat di lokasi Salinen Park ini. Di lereng selatan Salinen Park, terdapat labirin lavender. Terdapat juga Gradierwerk (The Salt Water park), jenis inhalasi outdoor berguna untuk perawatan pernafasan. Mata air asin menetes melalui ranting-ranting yang dikemas sedemikian rupa menyerupai dinding dengan struktur lapisan kayu belukar tebal. Bangunan ini mengandung Air mineral lokal, kaya natrium klorida, dipompa ke atas, air asin yang menetes melalui semak belukar tersebut diubah menjadi uap, sehingga uap asin ini mirip dengan air laut segar dan sangat berguna dalam proses penyembuhan penyakit paru-paru dan keluhan pernafasan lainnya. Kita bisa menghirup udara segarnya dengan duduk didepan Gradierwek ini atau berjalan mengelilinginya.
Tertarik melihat Pembangunan Gradierwerk Klik disini Semua taman yang saya ceritakan diatas, adalah taman yang bisa kami capai (kunjungi) hanya dengan berjalan kaki dari rumah kami masing-masing di Bad Rappenau, lokasinya tidak jauh sekitar 10-15 menit dari rumah. Rekreasi ke taman bagus untuk tubuh, pikiran dan jiwa ;-). Sumber: • Terjemahan bebas dari badrappenau.de • Pengalaman pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya