Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Reinkarnasi dalam Pergulatan Sains

13 Agustus 2020   14:46 Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:54 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini yang memicu tradisi kasta pemisahan ini menempatkan 3 golongan suku arya di posisi tertinggi dan 1 golongan terbawah untuk suku dravida. Awal tujuan kasta ini adalah menolak kawin campur tetapi lama -- kelamaan menjadi bagian dari spiritual,

Kenapa orang harus di bagi -- bagi seperti ini?

Buku -- buku sejarah yang menceritakan tentang india pasti menceritakan hal yang sama yaitu berawal dari arya dan dravida silahkan cek sendiri.

Ketika kasta itu masuk ranah realitas spiritual maka timbul pertanyaan mengenai ke adilan tuhan. Jika anda pembaca mahabarata anda akan tahu yang vokal dalam memprotes masalah kasta ini yaitu adipati karna.

"sungai ini tidak pernah menyakan air ini bersumber dari mana, dewa shiwa tidak pernah mempertanyakan sesembahan ini berasal dari mana kenapa manusia selalu menanyakan asal usu nya dari mana?"
adipati karna bukan dolken

Konsekuensi pertanyaan ini berakibat pada reinkarnasi.

Manusia sudah di pisah, kemudian manusia bingung dengan pemisahan ini.Agar tetap menjadi hal spiritual dan menjawab di mana keadilan tuhan itu maka di munculkan lah konsep reinkarnasi.

"lu tuh makhluk rendahan, miskin, jelek, karena dikehidupan sebelum nya kamu banyak berdosa"

"kenapa gua jadi sudra? karena di kehidupan sebelum nya jahat baget" 

"kenapa gua lahir cacat? Karena lu jahat di kehidupan sebelum nya"

Jadi reinkarnasi itu sebagai tameng untuk orang -- orang yang mempertanyakan tentang ke adilan tuhan dan pembagian kasta itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun