Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Palestina dalam Kenangan

9 Agustus 2020   17:53 Diperbarui: 9 Agustus 2020   18:06 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang israel tetap mau nya ke tanah kan'an dan ini juga bukti bahwa motif nya bukan ekonomi.

Kembali lagi ke masa sulaiman jadi menurut versi yahudi pada akhir hayat nya sulaiman itu bermasalah dan di pertanyakan moral nya dan anak nya sulaiman sebagai pewaris menurut mereka tidak baik, sehingga kerajaan nya jadi pecah israel utara ibukota samaria di huni 10 suku dan di selatan ada suku yehuda dan benjamin ibukota yerusalem.

Israel utara menghilang setelah 200 tahun sulaiman wafat karena di habisi oleh bangsa asyria dari mesopotamia, orang - orang nya di bawa ke babylon di jadikan budak dan jejak bangsa yahudi utara pun tidak di ketahui lagi (punah). Suku benjamin dan yehuda masih bertahan di selatan israel maka ini yang menjadi awal dikenal nya yahudi jadi orang yahudi itu pecahan dari israel. Dan mereka satu satunya bangsa yang secata geneologis masih sampai kepada ibrahim menurut klaim mereka bangsa yahudi.

Dengan adanya klaim bahwa bangsa israel sudah menempuh perjuangan yang sangat berat sampai 10 suku bangsa nya hilang, israel pun semakin kuat tekad nya maka meskipun tanah yang sekarang dihuni oleh bangsa palestina misalkan di huni oleh bangsa jawa, mereka tetap akan memerangi nya dan perang baru akan selesai setelah mereka menang.

Beberapa ratus tahun kemudian datang muhammad dan dia juga mengklaim bahwa tanah itu bukan milik siapa saja yang penting beriman.

Islam dan kristen percaya bahwa siapa saja boleh tinggal di kan'an asal beriman tapi yahudi tidak demikian mereka tetap  kukuh dengan pendirian nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun