Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gadget Jangan Jadikan Normal Baru Anak

1 Agustus 2020   10:06 Diperbarui: 1 Agustus 2020   10:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan suami juga jangan bebankan seluruhnya masalah anak kepada istrinya, walaupun perempuan lebih tahan banting sama seperti manusia pada umum nya ada batas, jangan bersenang - senang menekan saja ya para suami harus simultan.

Kemudian jika sang ibu sudah bahagia dan senang mengurus anak, maka akan timbul dedikasi. Istri teman saya ada yang awal nya tidak suka baca dan pendidikan nya smp, tetapi setelah merasakan kasih sayang dan bahagia dia jadi lebih perduli terhadap anak dan banyak sekali buku yang dia baca.

2. Pelajari segala hal

Dilingkungan kita sangat di kenal dengan "kata orang" padahal banyak yang salah kaprah. Pelajari dari berbagai sumber karena karakter kita dan setiap anak itu berbeda.

3. Buat anak senang

Masalah ibu - ibu yang salah kaprah adalah setelah si bayi lahir itu harus bersih. Maksud nya begini, kita menganggap bayi di belikan mainan sebanyak banyak nya itu keliru yang ada bayi mau main semua nya dan apa adanya karena bayi itu harus berantakan. Kadang dia main piring, make up ibunya, main remote TV itu semua adalah permainan alamiah yang mengasah bakat juga kreatifitas di masa depan.

Anak kucing suka bermain dengan laser yang kita tembakan dan mengejar titik nya karena dimasa depan dia harus berburu, kenapa kuda saat masih kecil suka berlari karena dimasa depan dia harus menghindari predator.

Jangan terus - terusan di gendong anak nya, lepaskan biarkan mereka berlari, tembon kotor bisa di cuci, piring pecah bisa di beli tapi bakat manusia yang sejatinya berkembang di usia anak itu tidak bisa di perbaharui.

Jauhkan dari HP.

Daripada banyak bergosip perbanyak lah main dengan anak dan jika melakukan kesalahan jangan di marahi karena di usia anak jika di marahi mereka merasa di sakiti, jika anak mau main yang agak berbahaya seperti naik pohon, naik tangga, main barang pecah belah jangan dilarang tapi di dampingi biarkan dia bereksplorasi.

Dan ternyata ketika anak teman saya ini sudah merasa bahagia diluar dengan menggambar yang awal nya coret - coret tembok sekarang dia beralih ke media kanvas secara sendirinya ketergantungan terhadap HP Hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun