Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asbab Al Nuzul Komunis dan Kapitalis

25 Juli 2020   21:52 Diperbarui: 25 Juli 2020   21:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tercetuslah ide untuk memanfaatkan fatwa dengan melabeli bank nya dengan syariah. Mereka hanya mengganti istilah dalam prosedur bank sebelum nya dengan istilah arab selesai. Makanya di tulisan saya sebelum nya saya jelaskan bahwa tidak ada ekonomi syariah karena tetap riba.

Membohongi orang religius itu mudah,

premanisme di kasih sorban jadi nahi munkar
Pelacuran di akali dengan nikah siri jadi lah syariah

Pemilik bank - bank yang mengklaim mereka syariah itu tetap saja orang yang sama dengan pemilik bank konvensional. Ini hanya kajian jadi di kembalikan masing masing orang karena saya juga nabung nya di sini.

Dulu pada masa politik etis penjajahan belanda mereka mendapat 600 triliun pertahun dari indonesia,
Sekarang singapura, china, amerika, australia mendapat ribuan triliun tanpa mengirim satu pasukan pun ke indonesia.

Inilah yang di maksud bung karno dengan neo kolonialisme dan neo imperialisme, meskipun indonesia dulu tidak berjuang dengan senjata tetap akan mendapat kemerdekaan karena eropa melakukan de kolonialisme sama seperti malaysia tiba - tiba merdeka.

Masalah nya apa kita rela di jajah dengan gaya baru padahal sudah di peringatkan Bung karno.

"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun