Dalam sudut pandang antropologi, masyarakat itu kebudayaan nya terbangun atas reaksi manusia terhadap lingkungan hidup, iklim, tempat tinggal.
Kalau kita menemukan orang jawa yang sangat baik sekali, lucu, imut, ramah, mementingkan tamu dibanding dirinya sendiri, mudah senyum, kadang tidak kenal juga nyapa mau kemana, kenapa orang jawa sunda bisa seperti ini, karena mereka hidup di wilayah yang subur, sumber daya nya melimpah sehingga mereka tidak terbiasa untuk berkonflik. karena tidak ada motif untuk berkonfilk, tidak ada tempat yang harus di perebutkan karena dimanapun mereka tinggal ada sumber daya di situ, itu dulu sebelum negara api menyerang.
Berbeda dengan orang arab saudi 2 juta km persegi wilayah nya tetapi 95% diantaranya adalah gurun. Dan hanya 0,9% tanah yang bisa di tanami. Artinya masyarakat arab dulu sudah terbiasa dengan kondisi yang kelaparan, kehausan dan krisis pangan lain nya. Dari 2 juta km persegi mereka tidak pernah melihat sungai di arab dan sungai, mereka hanya melihat sedikit sekali oasis dan mata air.
Dengan kondisi seperti itu, orang arab menjadi orang yang sangat keras dan terbiasa berkonflik karena kadang untuk mempertahan kan hidupnya saja mereka harus berebut sumber daya dan berperang. Katakteristik unik lain orang arab adalah libido seksual yang sangat tinggi untuk laki - laki dan perempuan nya memiliki tingkat kesuburan yang tinggi juga disamping capaian kedewasaan yang lebih cepat di banding bangsa lain, alasan nya sama yaitu demi adaptasi di lingkungan yang sangat ekstrim.
Karena sangat ekstrim tingkat kematian bayi / anak sangat tinggi, ketika dewasa pun sama karena harus berperang satu sama lain.
Dengan kondisi yang sangat ekstrim ini, di arab itu dingin nya lebay, panas nya pun sangat menyengat, dengan kondisi yang seperti itu, mereka tidak hanya beradaptasi untuk mempertahan kan dirinya, tetapi juga populasi agar tetap bertambah, minimal tidak berkurang.
Makanya untuk mengimbangi kematian, libido sexual mereka jadi tinggi. Semakin banyak kematian karena wabah, iklim, perang, semakin tinggi juga ke inginan mereka untuk reproduksi, ini sekali lagi proses adaptasi, tetapi itu dulu.
Tentu dimasa sekarang, kemewahan menjadikan mereka tidak seperti dulu lagi ini menurut hipotesis saya paling tidak, juga kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan tekhnologi sekarang yang rendah sekali, dengan tingkat kesejahteraan yang sangat tinggi sekali.
Untuk membuat ini jadi hipotesis saya mengalami kesulitan, karena mereka tertutup untuk masalah seksualitas, tabu sekali. Walaupun di labeli ilmu pengetahuan jika masalah seksual mereka tutup tutupi.
Tetapi kita bisa ambil data dari kementrian ke hakiman yang ada di arab saudi yang menyebutkan ada 127 kasus perceraian per hari atau 44 ribu pertahun. Dari jumlah setinggi itu ada fenomena unik,
Pertama Gugatan suami alasan paling tinggi adalah,
1. Istrinya tidak patuh
2. Tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga
Kedua gugatan istri alasan paling tinggi adalah
1. Dikekang
2. Mengalami kekerasan dalam rumah tangga
3. Tidak terpuaskan secara seksual
Jika di lihat dari jumlah kurang lebih 800-1000 gugatan dari perempuan arab dengan alasan tidak terpuaskan secara seksual. Di arab seperti yang kita tahu masalah seksual ini sangat tabu yang artinya di belakang 1000 data yang di ketahui berarti ada angka yang jauh lebih besar, layaknya fenomena gunung es.
Di indonesia yang saya tahu tidak ada kasus istri yang menggugat suami karena tidak terpuaskan, di arab yang lebih tabu dari indonesia angkanya ketahuan. Bisa di artikan laki - laki arab libido seksual nya menurun dimasa sekarang.
Lantas kenapa di indonesia mitos tentang ukuran dan libido seksual pria arab masih trending, dugaan saya karena kita sering melihat berita pemerkosaan yang TKW yang ada di saudi. Dan alasan lain nya disana ada 900.000 pernikahan poligami. Salah kaprah nya adalah orang arab bukan nya memiliki libido seksual yang tinggi tapi mereka tidak bisa mengontrol libidonya.
Orang arab sekarang adalah masyarakat yang hidup di negara paling konservatif di dunia dari pemerintahan, politik, dan agama. Pria dan wanita di pisah sejak sangat dini dari mulai sekolah, tempat kerja, tempat nongkrong, ke pasar dan ke taman perempuan nya di bungkus semua bagian tubuh nya. Di satu sisi pria tidak mengenal wanita secara utuh di arab.
Tapi dengan kemewahan, di setiap rumah itu bisa mengakses tayangan dari luar yang memperlihatkan wanita - wanita miskin yang tidak bisa membungkus tubuh nya dengan baik bahkan tidak lagi di bungkus, Ini yang mengakibatkan libido tidak terkontrol.
Pemerkosaan itu mudah terjadi dimana saja, khusus di arab TKW ini lah yang menjadi pilihan favorit khusus nya TKW indonesia. Karena TKI di arab di pandang rendah ditambah pemerintah indonesia tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap masyarakat nya yang tinggal di arab.
Secara fisik menurut kebanyakan pria arab wanita indonesia tidak memenuhi kriteria mereka, tetapi perempuan indonesia memenuhi ekspektasi pria arab tentang wanita. Mereka pandai mengerjakan pekerjaan rumah tangga, penurut, dan salah satu romantisme perempuan indonesia adalah,
"Aku mau kamu jadi imamku"
Yang mau muntah silahkan.
Intinya libido seksual mereka tidak terkontrol dan pemerintah RI harus lebih peduli akan isu ini agar kita menjadi bangsa yang lebih di hormati dan warga terjamin keamanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H