Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangsa yang Selamanya Tersandra

13 Juli 2020   19:24 Diperbarui: 13 Juli 2020   19:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditambah orang - orang tak di kenal ini meneriakan yel - yel yang tidak di kenal di ambon sebelumnya,

"Hancurkan nasrani"

Padahal orang ambon tidak pernah berkata nasrani, tapi mereka menyebut serani.

Dan pada akhirnya tertangkap juga orang yang melakukan pembakaran gereja dan masjid dan orang nya ternyata sama, jelas apa yang dia lakukan adalah memprovokasi.

Dengan ini harus nya kita sadar jika ada kebencian atas nama agama jangan - jangan ada kepentingan lain yang menggerak kan nya. Masyarakat harus di latih untuk menganalisa satu masalah agar tidak termakan semua bentuk hoax dan provokasi. Dan intelektualitas masyarakat tidak akan terwujud jika sinetron C1 masih di support KPI.

Jika dalang ambon bukan kopassus karena mereka membantahnya, berarti ada yang lebih kuat dari kopassus.

5. Di ibukota

Pola - pola kerusuhan lain seperti di jakarta mei 1998 selalu sama, melakukan serangan secara seporadis terhadap polisi, minoritas, sangat terampil dan professional.

Apakah generasi saat ini mampu melakukan perubahan dalam cara berfikir bahwa sebenar nya ada orang yang mempermainkan nyawa masyarakat demi kepentingan pribadi nya?

Munir adalah orang di generasi sebelum nya yang mencoba mengungkap semua kasus ini dan dia di lenyapkan.

Atau mungkin presiden takut hilang nyawa nya sampai tidak mau berurusan dengan kasus - kasus seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun