Kamis, 18 Agustus 2022 lalu, kelompok KKN-K melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai bekal sehat pada anak usia dini, Adapun sasaran dari kegiatan ini yang merupakan iu-ibu muda, dengan anak didik yang masih berada di Taman Kanak-kanak (TK) tepatnya, di TK Nurul Yaqin. Kegiatan ini, merupakan bagian dari program kerja (proker) yang dilakukan oleh kelompok 175.
Kelompok KKN-K 175 memilih proker kegiatan ini dikarenakan masih banyaknya ibu-ibu khususnya di TK Nurul Yaqin, yang memberikan bekal makan anak seadanya. Seperti, hanya terdiri dari mie dan telur, atau nasi dan mie, atau bahkan nasi dan lauk saja. Ibu-ibu kami pilih sebagai sasaran dari kegiatan ini, karena sudah pasti yang mengurus dan mempersiapkan segala keperluan dan kebutuhan anak adalah ibu-ibu.
Guna memperkuat keputusan ini, kelompok KKN-K memberikan tes kepada ibu-ibu tersebut tepat sebelum dilakukannya sosialisasi. Setelah dilakukannya tes mengenai bekal pada anak, didapatkan bahwa dari 33 responden, 29 responden mengetahui seberapa peningnya bekal sehat bagi anak usia dini.Â
Namun begitu, hal ini berbanding terbalik dengan jenis bekal yang diberikan kepada anak mereka. Berdasarkan hasil tes tersebut, terlihat bahwa sekitar 21 responden memberikan bekal kepada anak-anak mereka hanya merupa nasi dan lauk.
Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan selama dua hari yaitu mulai tanggal 18 hingga 19 Agustus 2022. Kegiatan hari pertama, kami isi dengan kegiatan sosialisasi mengenai bekal sehat, kandungan-kandungan yang termasuk ke dalam bekal sehat, serta jenis-jenis makanan yang dapat dijadikan sebagai menu bekal sehat anak.Â
Pada hari kedua, kami memberikan pelatihan berupa kegiatan demonstrasi mengenai salah satu produk pangan yang dapat dibuat untuk menjadi pendamping bekal sehat anak yaitu nugget jamur.
Nugget jamur dipilih oleh tim KKN-K 175, dikarenakan kami melihat terdapatnya UMKM yang memproduksi jamur di desa Sumberpinang. Selain untuk membantu meningkatkan nilai penjualan UMKM tersebut, jamur dipilih sebagai bahan utama untuk pembuatan nugget jamur karena harganya yang lumayan terjangkau dibandingkan dengan daging-dagingan, namun tetap mendapatkan cita rasa daging setelah diolah menjadi nugget.
Antusiasme ibu-ibu wali murid TK Nurul Yaqin patut diacungi jempol. Mereka semua terlihat antusias mengikuti, menyimak, serta aktif bertanya selama berlangsungnya sosialisasi dan pelatihan selama 2 hari tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H