Mohon tunggu...
Neli Agustin Lisdianti
Neli Agustin Lisdianti Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Masih perlu banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu"

16 Februari 2020   22:39 Diperbarui: 17 Februari 2020   17:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kredit buku: Penerbit : Prenada Media Grup

Judul Buku      :  Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu

Penulis             : Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd.

Penerbit           : Prenada Media Grup

Tahun Terbit    : 2016

Buku yang berjudul " Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu " merupakan sebuah buku pengantar yang ditujukan kepada mahasiswa S-1 maupun doctor sebagai penunjang membantu dalam berfikir nalar atau logika. Buku ini sekaligus membantu keluasan nalar atau logika supaya tidak hanya terbatas pada pengalaman hidup, maupun dari bahan bacaan yang pernah melekat dalam benaknya, melainkan untuk mengonstruksikan keahlian dalam berfikir nalarnya.

Hakikat Filsafat Ilmu

Pada hakikatnya, filsafat merupakan induk dari segala ilmu, karena pada dasarnya ilmu filsafat telah membawa kita kepada suatu fenomena yang terdiri dari banyak siklus atau rangkaian pengetahuan yang akhirnya membentuk suatu konfigurasi ( proses dalam membentuk sesuatu ) dengan mengibaratkan bagaimana pohon ilmu pengetahuan itu tumbuh dan berkembang dengan subur sebagai fenomena kemanusiaan dan akhirnya membentuk banyak cabang ilmu pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah suatu cabang ilmu yang menelaah tentang kefilsafatan (kerangka berfikir) dalam rangka menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik dari segi ontologis(wujud), epistimologis(nama dari wujud), maupun aksiologis(pengertian dari wujud) yang berproses secara mendalam bersifat sistematis dan spekulatif. Menurut Muhammad Adaib, membagi dua objek filsafat meliputi Objek Material ( yang dibahas sebagai bahan ) dan Objek Formal. Sedangkan metode filsafat ilmu terbagi menjadi 9 : Kritis, Intuitif, Skolastik, Geometri, Filsafat, Transedental, Fenomologis, Neopostivistis, dan Analitika Bahasa. Jadi, dapat dipahami bahwa tujuan filsafat adalah sebagai implikasi atau hasil penelitian bagi seorang ilmuan atau akademisi sebagai dasar dalam memahami ilmu pengetahuan.

Filsafat dan Sejarah Perkembangan Ilmu

Pada dasarnya, filsafat pertama kali muncul di Yunani pada abad ke-7 SM. Filsafat muncul secara tidak sengaja ketika orang-orang waktu itu tengah memikirkan dan berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan manusia serta lingkungan sekitar mereka. Yang pada ketika itu mereka memutuskan untuk tidak menggantungkan pada agama lagi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan berusaha menggunakan kemampuan akal mereka. Dalam perkembangannya, filsafat dibedakan berdasarkan latar belakang wilayah (dipengaruhi pertama kali muncul dalam suatu daerah) terbagi menjadi 10 yaitu : Filsafat Barat, Yunani Kuno, Yunani, Abad Pertengahan, Modern, Postmoderenisme Kontemporer, Filsafat Timur, Filsafat Dunia, Filsafat India, dan Filsafat Tengah.

Dasar dan Jenis Ilmu Pengetahuan

Dasar ilmu pengetahuan secara realitanya yaitu bertolak dari ontology, epistemology, dan aksiologinya, karena pada dasarnya manusia dapat membedakan anatara hal-hal yang telah ia lihat menggunakan pancainderanya. Pada dasarnya, ilmu ontologis itu membahas tentang hakikat wujudnya suatu benda baik secara jasmani dan rohani. Jadi, dasar tersebut bisa terdefinisikan ketika ada keberadaan suatu benda yang telah dilihat. Sedangkan dasar epistemologi membahas tentang hakikat dan lingkup pengetahuan tersebut yang diperoleh dari dasar ontologis suatu hal tentang pengetahuan, pengandaian, dan dasar-dasar serta pertanggung jawabannya. Dari hal tersebut maka kemudian akan muncul mengenai teori-teori yang mengacu pada nilai etika dan estetika sebagai perwujudan dari epistemologi yang disebut dengan aksiologi. Sedangkan pengetahuan manusia adalah sebuah kebenaran, kebenaran sendiri adalah pengetahuan, jadi dalam kehidupan manusia terdapat berbagai pengetahuan.

Filsafat Ilmu dan Kebenaran Penjelajahannya

Dalam pencarian kebenarannya, manusia melakukan pendekatan dengan mengupayakan atau memberdayakan seperangkat indera yang dimilikinya untuk melihat dan merespons yang akhirnya akan menghubungkan dirinya dengan dunia nyata. dalam usaha pemecahan masalah, yang berperan adalah ilmu dimana ilmu tersebut mencari penjelasan tentang suatu hal agar dapat mengerti hakikat pembahasannya. Dalam hal ini, ilmu menyadari bahwa masalah yang dihadapi bersifat konkret (benar-benar ada).

Filsafat Ilmu dan Pengembangan Metode Ilmiah

Hakikat dan metode filsafat ilmiah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama akan semakin maju dan berkembang ditandai dengan munculnya ilmu-ilmu baru dengan berbagai disiplin ilmu yang akhirnya memunculkan banyak sub ilmu baru. Pada hakikatnya, pengertian metode ilmiah adalah prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode ilmiah sendiri dalam ilmu filsafat dapat diperoleh dari informasi yang diberikan seseorang kepada kita, dimana pengetahuan ini bersifat indrawi.

Sarana Berpikir Ilmiah dalam Ilmu Pengetahuan

Pada hakikatnya, berfikir ilmiah merupakan cara berpikir secara logis dan empiris, masuk akal, dan dibahas tuntas berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Sarana berfikir ini mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya sebab fungsi sarana ilmiah membantu proses metode ilmiah dan merupakan ilmu itu sendiri. Bahasa digunakan sebagai sarana berfikir ilmiah yang berfungsi sebagai alat komunikasi sedangkan logika sebagai pertimbangan, finalnya matematika sebagai alat hitung dan bantu dalam belajar.

Aspek Antologi Ilmu Pengetahuan

Antologi Ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil yang diperoleh akal sehat, bersifat ilmiah, empiris, dan logis. Dan hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Pada hakikatnya, antologi ilmu pengetahuan adalah ilmu yang membahas tentang hakikat realitasnya, melalui penelitian kuantitatif maupun kualitatif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

 Konstruksi Epistemologi Ilmu Pengetahuan

Dalam filsafat terdapat epistemologi, yaitu filsafat pengetahuan yang membicarakan bagaimana cara memperoleh pengetahuan dari pengalaman yang didapat dari seperangkat kemampuan panca indera itu. Berangkat dari sudut pandang yang berbeda itulah, munculnya penggabungan kedua istilah menjadi filsafat ilmu, yang bermaksud mempertanyakan ilmu itu sendiri yang tentunya mempunyai kajian yang mendalam.

Aksiologi Ilmu Pengetahuan dan Manfaatnya bagi Manusia

Pada hakikatnya, aksiologi dalam ilmu pengetahuan berarti mempelajari nilai secara umum. Dimana terdapat 3 teori yaitu : Teori nilai intuitif, nilai rasional, dan nilai alamiah. Aksiologi membahas tentang nilai dan kegunaan ilmu sebagai media dalam memaparkan sebuah penjelasan mengenai suatu hal.

Logika dan Penalaran dalam Ilmu Pengetahuan

Dalam kehidupan, logiku itu penting. Karena pada dasarnya logikalah yang membantu manusia dalam mengungkapkan apa yang ia pikirkan. Dan pada hakikatnya, logika digunakan untuk Bahasa sehari-hari, dan logika erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan, karena disinilah terjadi proses berfikir kritis dan sistematis.

Etika dan Moral

Pada hakikatnya, etika merupakan suatu sistem atau komponen yang berfungsi mengatur bagaimana manusia hidup dalam pergaulan, sedangkan hakikatnya ilmu pengetahuan dan kemanusiaan itu merupakan warisan bersama seluruh manusia bukan kepemilikan pribadi. Ketika Etika dan Moral sudah terlaksana, maka akan melahirkan kemampuan manusia yang berkembang dengan sistem temuan yang baru.

Perspektif Seni, dan Agama dalam Khazanah Ilmu Pengetahuan, Budaya, dan Peradaban

Hakikatnya ilmu adalah bagian terkecil dari pengetahuan, hakikat seni dan estetika meliputi Bahasa, seni pengetahuan, organisasi sosial, sistem religi, dan kesenian. Dan hakikat agama merupakan produk dari perkembangan kesadaran Bangsa Indonesia.

Itulah sekilas review buku "Orienteasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu". Buku ini sangat cocok untuk memahami filsafat lebih lanjut. Semoga bermafaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun