Mohon tunggu...
NELI WISDAYANA
NELI WISDAYANA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang Guru IPA di Salah satu sekolah di Kabupaten Tanggamus.. saya seorang yang semangat, disiplin dan ingin terus amju dan berbagi ilmu dengan siapa saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Cerita Best Practice Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantanagn, Aksi, dan Refleksi Hasil dan Dampak)

1 Oktober 2022   19:15 Diperbarui: 1 Oktober 2022   20:54 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi                                                    : SMPN 1 Bandar Negeri Semuong

Lingkup pendidikan                        : Sekolah Menengah pertama

Tujuan yang ingin dicapai             : Penerapan model PBL untuk meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik pada materi Perubahan 

                                                                     fisika dan Perubahan Kimia di SMPN 1 Bandar Negeri Semuong

Penulis                                                   : Neli Wisdayana

Tanggal                                                 : 14 September 2022                          

(S) Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktek pembelajaran ini adalah: 

Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan tugas di unit kerja serta komunikasi dengan kepala sekolah dan observasi bersama teman sejawat mengenai isu yang berkembang di kelas VII sesuai dengan kelas yang diampu oleh penulis. Fakta yang ditemukan penulis yaitu berdasarkan hasil PTS dan PAS disemester genap tahun pelajaran 2021/2022, penulis mendapatkan hasil belajar siswa yang masih banyak dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal itu terjadi karena kegiatan pembelajaran selama ini secara moda daring hanya menggunakan media via whatsapp, google classroom dan karena signal yang kurang mendukung. Disamping itu belum optimalnya guru dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran terkesan monoton dan masih berpusat pada guru. Siswa hanya mendapatkan materi pelajaran dari buku yang dipakai sehingga peserta didik terlihat jenuh dan tidak termotivasi dalam pembelajaran.

 

motivasi belajar peserta didik yang masih rendah adapun beberapa analisis penyebab mengapa motivasi belajar peserta didik rendah yaitu:

  • Peserta didik lesu dan murung dalam belajar
  • Guru berbicara peserta didik ngobrol
  • Peserta didik hanya menerima saja apa yang dijelaskan oleh gurunya
  • Peserta didik tidak mau bertanya kepada gurunya

Selain motivasi belajar yang rendah peserta didik juga kesulitan dalam memahami materi yang abstrak adapun yang melatar belakangi masalah ini yaitu:

  • Pemahaman awal peserta didik yang rendah
  • Guru menjelaskan tidak memakai media
  • Guru tidak memberikan kegiatan pembelajaran yang beragam (monoton)
  • Kurangnya berlatih peserta didik dirumah

Dari kedua permasalahan diatas dapa disimpulkan bahwa selama ini peserta didik kesulitan dalam memahami pembelajaran IPA yang sebagian besar bersifat abstrak misalnya peserta didik kesulitan dalam membedakan contoh perubahan fisika dan perubahan kimia, karena selama ini guru hanya memberikan materi dengan metode ceramah, mencatat dan menjelaskan. Tanpa melibatkan peserta didik secara langsung dalam menemukan konsep IPA tersebut. Sehingga berakibat motivasi belajar peserta didik menjadi rendah karena metode yang digunakan oleh guru monoton, tidak bervariasi serta tidak menggunakan media.

Menurut Sudaryono dalam Moslem, dkk (2019:259-260) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya.

a. Faktor Internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa seperti kondisi jasmani dan rohani, cita-cita atau aspirasi, kemampuan siswa dan perhatian.

b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa seperti kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru dalam mengelola kelas.

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat, kepala sekolah faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:

  • Minat siswa masih rendah
  • Materi sulit dipahami siswa
  • Kurangnya perhatian dari orang tua
  • Didikan orang tua yang terlalu keras
  • Kondisi dan keadaan keluarga yang kurang baik
  • Kurangnya motivasi dari guru
  • Suasana kelas yang tidak menarik
  • Guru mengajar masih secara monoton
  • Media pembelajaran tidak menarik

Praktek pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena: dengan berbagi praktik pembelajaran mudah-mudahan bisa memberikan solusi , inspirasi serta pencerahan bagi guru/sekolah lain yang mempunyai permasalahan yang sama dengan masalah yang saya hadapi. Serta bisa memotivasi saya untuk terus memperbaiki pembelajaran dikelas/disekolah saya.

Adapun peran dan tanggung jawab saya adalah saya berperan sebagai guru/pengajar  yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan model, metode,bahan ajar, media dan instrumen yang menarik, tepat dan inovatif . Sehingga motivasi dan pemahaman peserta didik mengenai konsep IPA bisa meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

(T) Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.

Adapun tantangan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu:

Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, maka dianalisis mengapa motivasi belajar peserta didik rendah baik faktor internal maupun faktor eksternal karena:

  • Kurangnya penggunaan media pembelajaran
  • Metode mengajar guru yang masih monoton
  • Kurangnya dukungan dari orang tua
  • Sarana prasara pembelajaran yang belum memadai

Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi guru adalah:

  • Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi peserta didik.
  • Pemilihan model dan metode pembelajaran yang inovatif dan bervariasi, dengan melibatkan aktivitas peserta didik secara aktif sehingga peserta didik merasa termotivasi, dan anstusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Merupakan tantangan baru bagi guru karena harus memahami setiap sintak dari model pembelajaran tersebut dan pemilihan masalah yang kontektual dengan kehidupan peserta didik.
  • Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kerja sama dan dukungan dari orang tua sangat diperlukan, misalnya dalam pemanfaat HP peserta didik untuk proses pembelajaran.
  • Dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada membuat guru harus kreatif dalam memilih media, alat dan bahan yang digunakan supaya pembelajaran yang dirancang bisa tercapai dengan baik.

Dari keempat tantangan diatas disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dalam sisi kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi kpribadian, sosial, pedadogik dan profesional. Sedangkan dari sisi peserta didik yaitu motivasi belajar dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Yang terlibat dalam tantangan ini adalah Kepala Sekolah, guru, peserta didik dan teman sejawat sebagai observer pengamatan motivasi peserta didik

(A) Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Tantangan yang ada harus segera di selesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya adalah :

  • Pemilihan media pembelajaran

Guru menggunakan media LKPD yang menarik di kolaborasikan media berbasis TPACK dalam PPT serta menggunakan tes evaluasi dengan Classpoint karena selain dikuasai oleh guru juga didukung oleh sarana prasarana yang ada disekolah dan guru yakin dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik

  • Pemilihan model pembelajaran

Guru memilih model yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi. Guru memilih model problem based learning (PBL) karena selain permasalahan ada pada kehidupan nyata peserta didik, model pembelajaran PBL juga membuat peserta didik   jadi tertantang untuk melakukan eksperimen sebagai pembuktian sehingga materi pembelajaran tidak terasa abstrak buat mereka serta sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada disekolah. Disamping itu guru harus memahami sintak pembelajaran model PBL. Serta melaksanakan setiap tahapan-tahapan kegiatan yang tertuang di RPP mulai dari Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

  • Pemilihan Penilaian

Penilaian sikap dilakukan dengan lembar observasi adapun sikap yang dinilai yaitu sikap jujur dan disiplin yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung,

Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda menggunakan aplikasi Classpoint bagi peserta didik yang ada HP dan yang tidak ada HP mengerjakan dikertas dilakuakn setelah pembelajaran selesai

Penilaian keterampilan berupa penilaian kinerja dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

Penilaian motivasi peserta didik

Untuk mengetahui peningkatan motivasi pada peserta didik selama proses pembelajaran berupa angket motivasi belajar peserta didik dan lembar observasi yang dilakukan oleh observer (teman sejawat)

(R) Refleksi Hasil Dan Dampak: Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dapat dilihat dari :

  • Hasil Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik

  • Hasil Tes Evaluasi Peserta Didik

dokpri
dokpri

Data di atas yaitu data hasil motivasi belajar peserta didik  dan nilai hasil tes evaluasi yang diperoleh guru dari 20 peserta didik dikelas VII C. Berdasarkan gambar grafik di atas menunjukan adanya respon motivasi belajar peserta didik yang sangat baik sekitar 87,5%. Sedangkan untuk tes evaluasi peserta didik ditunjukan dari diagram batang per responden (peserta didik) dan diagram lingkaran (persentase) dimana tuntas 100%.  Terdapat 20 Peserta didik yang mendapat nilai 80 dan 10 peserta didik yang mendapat nilai 100.

Maka berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan media pembelajaran yang menarik dan membuat sesuatu yang berbeda dan baru buat peserta didik dapat meningkatnya motivasi belajar peserta didik.

Penggunaan media LKPD yang menarik di kolaborasikan media berbasis TPACK dalam PPT serta menggunakan tes evaluasi dengan Classpoint terlihat dari hasil analisis evaluasi pengetahuan yang tuntas 100% dan keterampilan yang tuntas 74 % serta motivasi belajar peserta didik yang sudah terlihat 87,5 % ( Sangat baik).

Pemilihan model PBL dapat membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar.

Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif serta melibatkan siswa aktif dalam setiap proses pembelajaran serta masalah-masalah yang diangkat kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa. Menjadikan siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan, materi tidak lagi abstrack bagi siswa karena mereka membuktikan langsung dengan praktikum sederhana.

Respon peserta didik diakhir pembelajaran sangat refleksi merasa sangat senang dengan proses belajar mengajar seperti ini. Mulai dari praktikum sederhana yang mereka lakukan dengan baik, bekerjasama dan percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi mereka.  penggunaaan tes evaluasi dengan classpoint menjadi hal baru buat mereka dan terlihat mereka sangat antusias dan semangat mengerjakan soal evaluasi.

Faktor keberhasilan ini sangat ditentukan oleh guru sebagai fasilitator mulai dari penggunaan media pembelajaran, model pembelajaran, dan langkah-langkah pada RPP. Serta kerjasama peserta didik yang luar biasa semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.


Untuk berkelanjutannya dan semakin meningkatnya motivasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPA kedepannya guru akan lebih inovatif dalam proses pembelajaran salah satunya dengan model pembelajaran Problem based learning (PBL) dan penggunakan media saat proses pembelajaran.

Daftar Pustaka

Susilo, A. B. (2012). Pengembangan model pembelajaran IPA berbasis masalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan berpikir kritis siswa SMP. Journal of Primary Education, 1(1).

Palupi, R. (2014). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Kegiatan Belajar Dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMPN N 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 2(2).

Suarsani, G. A. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dengan Materi Pokok Kimia Unsur Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dengan Materi Pokok Kimia Unsur Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 2(1), 50-56.

Febrita, Y., & Ulfah, M. (2019). Peranan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika, 5(1).

Nuniati, N., Prasetyo, E., & Jufriansah, A. (2021). Pengembangan LKPD Terintegrasi Hots Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 7(2), 366-370

Yuliansah, Y. (2018). Efektivitas Media Pembelajaran Powerpoint Berbasis Animasi Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar. Efisiensi: Kajian Ilmu Administrasi, 15(2), 24-32.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun