Mohon tunggu...
Nelfi Syafrina
Nelfi Syafrina Mohon Tunggu... -

Penulis.Guru ekskul menulis SDIT Al Muchtar Bekasi\r\nhttp://nelfisyafrina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sedihnya Ketika Balita Terkena Sariawan

7 April 2014   21:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13968585911785668077

Sariawan? Ah, pasti kita semua pernah mengalaminya. Ketika sariawan duduk manis di mulut atau lidah kita, aiiih... rasa nyerinya berdenyut hingga ke kepala. Apalagi ketika makanan yang kita makan mengenai si sariawan. Wuiiih... mantap banget nyerinya. Ketika sariawan menghampiri bibir atau lidah saya, saat itu saya benar-benar berjanji dalam hati akan menjaga kebersihan mulut, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Karena setahu saya, sariawan itu akan muncul saat kondisi daya tahan tubuh kita menurun. Apalagi saat itu kita salah makan. Makanan yang kita makan mungkin saja sudah terkontaminasi dengan bakteri atau kuman penyebab sariawan. Sariawan tidak bisa dianggap sepele. Menurut beberapa artikel dan dokter yang pernah saya tanya, jika seseorang menderita sariawan lebih dari dua minggu, ini patut diwaspadai. Bisa saja merupakan sebuah awal dari gejala penyakit tertentu. Seperti penyakit kanker mulut. hiii ... nauzubillah... jangan sampai deh.

Tapi jangan takut dulu, sariawan juga bisa muncul ketika kita stres. Atau ketika kita kekurangan vitamin B12. Saya pikir ini ada benarnya juga. Karena saya perhatikan, ketika saya menghadapi beberapa masalah yang membuat saya stres, maka sariawan akan muncul di lidah saya. Biasanya untuk mengurangi rasa nyerinya, saya berkumur-kumur dengan larutan air dan garam. Lalu saya berusaha meningkatkan daya tahan tubuh saya dengan minum sesendok madu, tiga kali sehari. Dan memperbanyak memakan buah dan sayur serta minum air putih. Karena demikian saran dari beberapa teman dan dokter yang pernah saya tanya.

Alhamdulillah sariawan sembuh setelah beberapa hari kemudian. Awalnya mengecil dan hilang sama sekali. Lalu bagaimana jika yang kena sariawan adalah anak-anak? Untuk anak yang sudah duduk di bangku SD, mereka masih bisa saya kasih tips saya tadi. Tapi tidak demikian dengan anak saya yang masih balita. Saya sangat tidak tega ketika balita saya terkena sariawan. :(

Kejadiannya sekitar 5 bulan lalu. Di sekeliling bibirnya muncul bercak putih. Badannya panas. Saya sangat bingung, karena anak saya sama sekali tidak mau makan dan minum. Untungnya waktu itu dia masih mau madu. Saya kasih madu ke dalam segelas air. Saya suapkan sesendok demi sesendok ke mulutnya. Tapi sayangnya madu saja tidak berhasil menghalau sariawannya yang lumayan banyak.

Saya terpaksa ke dokter untuk mengobati sariawan balita saya ini. Karena saya khawatir penyakit lain akan menghampirinya jika dia tidak mau makan dan minum. Sebenarnya saya tidak mau berurusan dengan obat kimia. Tapi apa mau dikata, saat itu saya benar-benar panik.

Alhamdulillah anak saya sembuh dari sariawan. Saya berjanji akan memperhatikan makanan yang dimakan anak saya. Semoga sariawan itu tidak menghampirinya lagi. Aamiin...

Ohya, setelah membaca artikel tablet sariawan yang diposting oleh Kuldon Sariawan, saya pikir saya harus menyetok herbal ini di rumah. Karena kuldon mengandung bermacam herbal, seperti yang saya kutip di bawah ini:

Kuldon Sariawan merupakan tablet herbal untuk mengobati sariawan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Terbuat dari beberapa bahan herbal seperti Daun Saga, Herba Timi, Akar Manis, Bunga Seruni, dan Akar Alang. [Sumber: Deltomed]

Kuldon Sariawan juga bisa untuk anak-anak. Jadi saya tidak akan panik lagi ketika anak saya menderita sariawan. ^_^

[caption id="attachment_330569" align="alignnone" width="484" caption="Foto Kompasiana"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun