Mohon tunggu...
Meuthia Ayu Nelarenata
Meuthia Ayu Nelarenata Mohon Tunggu... -

like culture, i'm liquid and open to new ideas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hari Ini Saya Makan di...

15 April 2010   13:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:46 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, namanya juga anak kos, setiap kali jam makan harus berpikir dulu.
Beberapa menit mulai bersemedi untuk menilik hasrat hati ingin makan apa hari ini. Selanjutnya mulai mengabsen satu-satu rumah makan yang sekiranya cocok dengan selera hari ini dan dana yang tersedia di dalam dompet.

Eh tapi jangan salah, proses semedi ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Sudah nyaris empat tahun menjadi anak kos tentunya saya juga sudah agak-agak bosan makan di tempat yang itu-itu terus. Bahkan muka saya ini sudah familiar bagi beberapa warung makan (haha). Bisa dibilang, seandainya ada absensi, mungkin saya termasuk kostumer paling rajin yang nyamperin rumah makan itu. Satu lagi, saya ini orangnya takut rugi, jadi malas sekali mencoba makanan baru. Nanti sudahlah harganya mahal, rasanya pas-pasan pula, sial-sialnya, tidak enak sama sekali.

Kalau dua tahun yang lalu, mungkin saya masih exicted nunjuk-nunjuk rumah makan yang sesuai dengan selera saya. Tapi sekarang, kalau itu bosan, kalau ini bosan, kalau yang itu di sebelah ini juga bosan. Arrrrghhhh! Jadi, kegiatan untuk memilih tempat makan tidak lagi menjadi kegiatan yang menyenangkan. Sering-sering saya malah males sendiri kalau harus berpikir dulu padahal perut ini sudah lapar minta ampun. Sudah terpikir untuk googling (demi lho) mencari tempat makan baru, tapi hasilnya nihil. Tempat-tempat yang dituju (nyaris) sudah pernah saya datangi atau kalau pun belum pernah, tidak sesuai dengan selera dan kantong saya *hihi*.

Nah akhirnya malam ini, saya dan teman seperjuangan saya memutuskan untuk mencoba tempat baru. Namanya zupprut :warm your life up. Warung pinggir jalan yang khusus menjual cream soup. Harganya sih tidak bikin mata melotot shock ketika melihat daftar menu (kan seringnya kalau baru datang suka kaget liat harganya yang semena-mena sama kantong mahasiswa macam saya), malah saya justru senyum-seyum. Alhamdulillah, murah! bisik saya dalam hati. Saya dan teman saya memesan zuppa sup ayam jamur dan zuppa sup ayam jagung. Rasanya lumayan enak walaupun es tehnya rada pahit (kekentelan kayaknya). Mungkin buat kalian yang stay di jogja, boleh nyoba juga kapan-kapan. Warung cream soup ini ada di jakal km 5, sebelahnya iga bakar!

Tapi ya namanya juga orang Indonesia (lagian cream soup kan juga bukan main course), makan malam disumpel cream soup ya nggak nampol! Jadi saya dan teman saya, bersiap-siap untuk ronde kedua. Tenang, kami tidak berpikir untuk membeli nasi rames kok tapi cuma jajan cheese cake keju moo saja. Yah, intinya perburuan makanan kami malam ini sukses. Walau uang melayang yang penting perut senang, mata tidak berkunang-kunang (karena kelaparan), dan yang paling penting kantong tidak kosong!

Ah saya (sekali lagi) cuma mau curhat saja kok!
Siapa tau setelah membaca tulisan saya ini, ada orang yang rela memberikan rekomendasi tempat makan enak dan murah di Jogja. Kalau ada yang mau tanya-tanya soal kuliner Jogja juga boleh kok. I've tasted enough here!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun