Mohon tunggu...
Neli Amelia
Neli Amelia Mohon Tunggu... Administrasi - Berkelana di mimpi-mimpi

Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Pakeeet!", Notifikasi yang Mengubah Suasana Hati

28 Desember 2020   11:36 Diperbarui: 28 Desember 2020   12:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PAKEEEEEEEET!!! Segera beranjak aku dari segala aktivitas untuk segera menemui kurir. 

Apa itu bahagia? Dimana letak kabahagiaan? Siapa yang berhak bahagia? Mengapa harus bahagia? Kapan harus bahagia? Bagaimana cara berbahagia? 

Banyak sekali saya bertanya tentang kebahagiaan itu sendiri, bahagiaku dan bahagiamu tidaklah sama. Mengutip dari KBBI, definisi bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tentram (bebas dari segala yang menyusahkan). 

Menarik sekali, bebas dari segala kesusahan tapi hidup adalah tentang berjuang, tanpa kesusahan bukanlah hidup namanya. Bahagia itu banyak sekali di sekitar kita dan kadang tidak sadar bahwa hal kecil pun adalah bahagia juga! 

Seperti berbagi kepada siapa saja, berbagi makanan kepada teman hingga memberi makan kucing liar. Saya punya teman yang memiliki hobi dari ayahnya yaitu setiap bulan ia rajin menyantuni anak panti asuhan, terkadang ia memberi makanan atau uang untuk mereka. 

Saya bertanya, mengapa kamu melakukan itu sedangkan kamu mengorbankan untuk tidak berfoya-foya seperti anak muda lainnya dengan kesenangan itu dan ia menjawab "Aku bahagia melihat anak-anak itu menyalimi saya dan berterima kasih hingga memeluk saya, hal itu membuat saya bahagia dan makin bersemangat untuk memberi hingga saya sudah tiada" Sungguh! Saya tertegun mendengarnya. 

Ada satu lagi cerita berbagi dari teman dekat saya, dia anak rantau desanya jauh dari kota kami melanjutkan pendidikan. Ayahnya adalah petugas keamanan di salah satu pabrik di daerahnya. Menurut saya, perekonomian dia sedang namun semangat memberinya patut di acungi jempol! Kesukaannya terhadap binatang membuat dia suka sekali membeli makanan kucing, ia memiliki kucing peliharaan dan sering sekali memberi makan kucing-kucing liar yang ia temui. 

Berkat dia, saya jadi suka kucing padahal dulu sangat takut dan tidak mau dekat kucing. Dia ini juga pernah menyelamatkan nyawa seekor kucing yang terluka dan segera membawanya ke petshop, sungguh mulia dan jarang sekali orang yang memiliki jiwa-jiwa seperti dia. Saya pernah bertanya, apa kamu tidak lelah dengan hal ini? 

Dia menjawab "Tidak akan, selama saya masih bisa memberi makan mereka saya akan terus berbagi makanan.. kamu itu manusia, di beri akal kalau kelaparan dan tidak memiliki uang bisa kerja atau mencari cara lainnya, sedangkan kucing ini tidak tahu harus apa, setidaknya kamu berbagi dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya meski sedikit tapi itu bermakna" Menurutnya, berbagi seperti ini sangat membuatnya bahagia, sesederhana itu ya melihat kucing-kucing datang menghampiri dan makan dengan lahap. 

Lain lagi cerita dengan saya yang bahagia dengan hal-hal kecil kadang kecil sekali hehe perihal melihat kamar saya bersih saja sudah sangat bahagia sekali loh. Kamar yang bersih membuat produktivitas saya meningkat dan suasana hati pun menjadi riang, apalagi kalau ada panggila dari mas kurir pengantar paket, bahagia banget rasanya. Seburuk apapun suasana hati langsung berubah seketika saat mendengar "PAKEEEEEET". 

Entah apakah ada penelitiannya tentang pengaruh mas kurir terhadap suasana hati tapi rasanya seperti mau bertemu mas pacar loh hehe. Dan benar saja, paket sepatu saya sudah mendarat dengan mulus di rumah untuk menemani saya lari virtual 20km, saya menyukai olahraga dan berlari membuat saya amat sangat bahagia. Alhasil, saya sudah menamatkan lari 20km saya dan mendapat medali juga, sesederhana itu saya bahagia sekali dengan hal-hal kecil di sekitar kita. Sering-seringlah bersyukur akan hidup ini dan temukan kebahagiaanmu di manapun kapanpun dan dengan siapapun itu! 

Istirahat dulu | dokpri
Istirahat dulu | dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun