Dia bercerita akan hidupnya yang menurun akhir-akhir ini, dia tidak bersemangat lagi dan kadang dalam doanya, ia ingin cepat mati.Â
Ia tidak ingin menjadi beban, aku rasa tidak. Saat aku bertanya lebih dalam, ia seperti itu karena seseorang yang ia cintai berkata buruk terhadapnya. Ayahnya.. malu punya anak seperti dia, sudah berusia lanjut dan belum menikah seperti teman-teman sebayanya.Â
Aku kaget.Â
Dia baik dan tidak pernah berbuat kriminal atau merugikan orang lain, namun... omongan tetangga mengusik jiwa ayahnya dan berujung pada mengutuk anaknya sendiri. Darah dagingnya, yang amat menyayanginya.Â
Pernahkah kalian merasa hina karena menghancurkan hidup seseorang?Â
Aku tanya sekali lagi.Â
Apa tidak bisa kita bicara dari hati ke hati dan merangkul orang-orang yang sedang berusaha?Â
Apa bisa kita bersabar sedikit lagi?
Apa susah kita tidak membicarakan saudara kita?Â
Apa kalian beragama?Â
Apakah agama kalian mengajarkan bahwa menyudutkan seseorang itu wajar?Â