Di beberapa artikel mulai banyak menerbitkan masalah sampah hingga ada suatu kalimat yang dikutip dari salah satu berita online, yang bertuliskan "Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya," ujar Susi dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/8/2018).
Hal tersebut bukanlah menjadi prestasi bagi kita, nomor 2 memang namun dalam hal keburukan. Telah banyak kegiatan bersih-bersih untuk menanggulangi masalah tersebut, namun hal ini belum bisa terselesaikan dengan baik bila tidak didasari oleh niat diri sendiri pada setiap individu.
Apalagi, tidak bisa dipungkiri bahwa memasuki bulan Ramadan, terdapat banyak kegiatan seperti buka bersama ataupun munculnya pasar Ramadan yang mengakibatkan volume sampah pun mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya.Â
Maka, ada beberapa cara untuk berpartisipasi dalam gerakan mengurangi sampah yang bahwasanya sulit didaur ulang ini, yaitu dengan :Â
1. Membawa kotak makanan sendiri untuk membeli aneka macam takjil atau lauk-pauk yang tersedia di pasar Ramadan, hal ini efektif untuk mengurangi pemakaian plastik gula atau kertas untuk dijadikan alat pembungkus makanan.Â
2. Membawa totebag atau tas khusus belanja sendiri untuk mengurangi pemakaian plastik.Â
3. Membawa tumbler atau tempat minum, hal ini juga sebagai bentuk penghematan untuk tidak terlalu sering membeli minum kemasan loh!.Â
Nah, itu tadi beberapa cara untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, terdapat juga limbah sisa makanan yang menjadi salah satu pemyumbang sampah terbesar. Untuk itu, bila anda berbuka puasa atau sahur, usahakan agar makanan anda habis agar tidak menyisakan sisa dan memang kurang baik juga saat banyak orang yang kelaparan, kita malah mebuang-buang makanan. Think Smart, People.