Bagaimana dengan sel tubuh yang memang membutuhkan glukosa sebagai energi?
Ketofastosis mengakui adanya sel tubuh manusia yang memang membutuhkan glukosa sebagai energi, salah satunya sumsum darah merah, tapi liver kita sudah dirancang oleh Sang Pencipta untuk mampu melakukan gluconeogenesis sesuai jumlah glukosa yang diperlukan tubuh, sehingga tidak perlu kita secara khusus makan karbo untuk keperluan itu.
Mari kita simak pendapat dari R. Lundquist M.D, "We have essential amino acids, we have to eat protein or we're gonna die. We have fatty acids that are essential, we have to eat fats or we're gonna die. But there's no such thing as an essential carbohydrate."
Kesimpulannya protein dan lemak adalah makronutrisi utama alamiah manusia, karbo hanya makronutrisi pelengkap.
Maka sangatlah rasional ketika ketofastosis menetapkan komposisi makanan 70-80% kalori dari lemak dan 20-25% kalori dari protein. Komposisi itu sangat membantu tubuh manusia untuk sepenuhnya berfungsi menurut fitrahnya. Barangkali inilah yg dimaksud oleh mas Tyo, founder KF, dengan kalimat "kebenaran itu harus dicari sampai ke level sel". Dan sel itu bernama mitochondria.Â
Itulah fitrah, lain dari itu hanya rekayasa.
-nd
#Road_to_Low_Carb_Indonesia_2019
#There_is_No_Such_Thing_as_an_Essential_Carbohydrate
*) Catatan: Tulisan ini sudah dibahas melalui diskusi via wa dengan mas Tyo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H