Dengan proyek diorama ini, mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang tidak hanya memperkenalkan cara baru dalam memahami bencana alam, tetapi juga membekali siswa dengan pengetahuan praktis yang dapat menyelamatkan nyawa. Pendekatan inovatif ini diharapkan mampu membangun kesadaran dan kesiapan yang lebih baik di kalangan generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan alam.
Suksesnya proyek ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak selalu harus terbatas pada buku teks dan teori di kelas. Melalui pengalaman langsung dan simulasi seperti diorama, siswa dapat belajar lebih dalam dan bermakna tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.
Keberhasilan ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, guru, dan siswa dalam menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan relevan. Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan ini, generasi muda diharapkan tidak hanya mampu merespon situasi darurat dengan efektif, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam membangun komunitas yang lebih aman dan tangguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H