Setiap anak memiliki tingkat pemahaman masing-masing. Kadang di sekolahan anak yang berprestasi dalam bidang akademik lebih terpandang. Prestasi memang tidak harus pada bidang akademik. Banyak anak yang lebih fokus dibidang non akademik ataupun olahraga dan seni dibandingkan dengan fokus pada akademik.Â
Dalam mempertahankan prestasi belajar, pasti terdapat kesulitan untuk meningkatkannya lagi. Berikut adalah cara prestasi belajar dan mengatasi kesulitan belajar pada anak ataupun siswa:Â
1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman dan Menyenangkan
 Dalam proses belajar pasti suasana sekitar dapat mempengaruhi pola pikir dalam menyelesaikannya. Bisa dengan cara menata ruang belajar yang rapi yang dimana belajar dengan tempat yang nyaman akan membuat otak menjadi segar dan nyaman.Â
Ada juga yang nyaman dengan tempat belajar yang sepi sehingga tidak ada yang menggangu. Untuk anak yang termasuk suka pembelajaran audio kemungkinan dia belajar dengan mendengarkan musik ataupun merekam materi pembelajaran untuk belajar.
2. Menemukan Cara Belajar yang Paling Cocok
Cara belajar adalah upaya untuk memahami pembelajaran dengan caranya masing-masing. Salah satu contohnya belajar melalui video. Video sekarang banyak diminati apalagi jika itu video pendek yang sekarang marak di semua kalangan. Dengan melihat pembelajaran singkat melalui video lebih diminati daripada membaca buku.
3. Fokus Pada Mata Pelajaran yang Kurang Disukai
 Banyak cara dan alasan untuk anak-anak menghindari pelajaran yang kurang disukai. Bagaimana cara agar fokus pada pelajaran yang kurang disukai? Untuk pelajaran yang disukai, pasti bakal mudah untuk di pahami.Â
Fokus pada mata pelajaran yang kurang disukai bisa dengan cara mengikuti bimbingan belajar atau les privat yang itu bakal fokus mempelajari materi secara empat mata dan disitu anak akan bebas bertanya sampai anak tersebut paham.
4. Latihan Soal
Selesai guru menyampaikan materi pasti guru akan memberi soal-soal mengenai materi yang sudah disampaikan. Latihan soal dapat mengukur seberapa pemahaman anak dalam proses pembelajaran yang sudah disampaikan gurunya. Sehingga bisa diketahui bagian mana yang masih kurang di pahami, sehingga materi tersebut bisa diperdalam lagi penjelasannya.
Kami mahasiswa dari Universitas Negeri Malang melakukan sosialisasi kepada anak-anak yang ada di Desa Penataran RT.03 RW.05 yang dominan mereka berada di jenjang sekolah dasar. Kami memilih untuk sosialisasi online karena agar kami juga sedikit tahu bagaimana mereka memanfaatkan smartphonenya. Sudah bukan hal yang langka apabila anak-anak sekarang tidak mempunyai smartphone.
 Â
Kemudian kami berikan kuisioner melalui google form banyak anak-anak yang lebih suka belajar dengan mendengarkan musik serta ruang bersih dan rapi. Kemudian cara mereka agar fokus dengan materi belajar yang kurang disukai, sebagian besar mereka lebih memilih mengikuti les privat ataupun bimbingan belajar.Â
Di daerah tersebut masih jarang sekali ada yang membuka bimbingan belajar. Sebenarnya itu juga dapat menjadi peluang usaha bagi orang-orang yang sudah lulus sarjana tetapi ingin mencari pekerjaan sampingan.Â
Dan untuk mengerjakan latihan soal sebagian besar mereka menunggu guru menyuruh untuk mengerjakan soal. Masih kurangnya kepekaan anak-anak dalam mengukur pengetahuan mereka masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H