Mohon tunggu...
Alvita Rosa
Alvita Rosa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya Alvita Rosa, Alvita Rosa, dan Alvita Rosa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi

3 Februari 2014   22:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi adalah waktu yang tak bisa diserakahi

Kicau burung yang menggoda

Sinar mantari yang menerpa wajah

Embun yang perlahan hilang

Lalu aku berhenti memeluk diriku sendiri

Aku ingin bersedih sesingkat pagi

Aku ingin punya mentari sehangat mentari pagi

Agar sedih yang dingin bagai embun ini terganti

Aku ingin bernyanyi semerdu kicau burung pagi hari

Agar duka perpisahan ini sedikit terobati

Aku tak ingin serakah dengan air mata

Bersedih seolah-olah esok tak ada pagi lagi

Tapi bagaimana tak bersedih

jika nanti akan kulewati pagi

tanpa mereka yang kucintai

Dan lewat waktu yang tak mampu kuserakahi ini

Aku ingin memeluk mereka

Pelukan sehangat mentari pagi

Agar perpisahan sedingin embun pagi terhapus

Dan aku ingin bernyanyi bagai burung

Nyanyian seolah-olah esok masih dapat kulalui pagi bersama mereka lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun