Penutup
Anyway, apapun substansi belajar yang setiap kita mau ambil dari fenomena kehidupan manusia bersama Covid-19 di sepanjang 2020 ini, tahun 2020 ini bagaimanapun telah menjadi tahun yang istimewa bagi manusia. Sekalipun Covid-19 muncul di 2019, 2020 lah yang lalu menghadirkan hal-hal yang tidak diharapkan, mungkin bahkan sangat mengganggu dan merusak diri kita, bahkan pada skala global. Ia 2020 menyaksikan kelumpuhan dan reaksi-reaksi kita atas sumber kelumpuhan. OK, masih lumpuh juga kita dalam banyak fungsi dan peran dalam kehidupan kita ini, paling tidak belum beroperasi pada level yang seharusnya. 2020 juga sudah menjadi sebuah konteks zaman yang mampu memberikan kita cermin besar yang memantulkan banyak obyek peristiwa yang terstimulasi obyek tunggal, Covid-19, untuk menarik kita untuk belajar lagi mengenali diri sendiri dengan lebih baik, termasuk berbagai wujud ketidakmampuan kita. Ia menjadi saksi bagi tersitanya banyak energi kita melakukan ini dan itu tetapi di dalam kekhawatir, ketidaknyamanan, ketakutan, pengabaian, dan ragam perasaan.
Dengan fenomena seperti itu, sebagai satu dari rangkaian tahun-tahun, 2020 seolah telah berlalu begitu saja. Sekalipun masih ada banyak hal yang telah dapat kita lakukan di 2020 di dalam keterbatasan-keterbatasan konteks yang diciptakan oleh Covid-19, semua itu bagaimanapun terkesan berjalan terlalu cepat, begitu saja, seolah tidak kita sadari pergerakannya.
2020 karenanya adalah tahun fenomenal. Ia pasti akan dikenang secara khusus. Kita sudah memasuki dan menjalaninya bahkan hingga ke fase akhir untuk menutupnya. Jika banyak beban kita pikul di 2020, maka mungkin ini saat untuk meninggalkan beban-beban itu, sebagai bahan pelajaran. Kita mau menatap 2021, sebagai kelanjutan 2020 dari segi waktu, tetapi yang kita mau yakini sebagai tahun baru yang penuh harapan. Mari siapkan diri kita untuk menyambut 2021.