Patriarki, sebagai sistem sosial yang mendominasi peran laki-laki di atas perempuan, menjadi objek utama analisis dalam teori sastra feminis. Melalui pendekatan ini, feminis sastra berusaha menunjukkan bagaimana struktur patriarkal tercermin dalam teks sastra dan bagaimana teks tersebut memperkuat atau menantang hierarki gender.
3 Pemberdayaan Perempuan
Teori sastra feminis berupaya untuk memberi suara kepada perempuan yang selama ini terpinggirkan dalam sastra. Ini bisa berupa penafsiran ulang terhadap karya-karya klasik yang sering kali mengabaikan pengalaman dan perspektif perempuan. Selain itu, teori ini juga mendorong munculnya karya sastra yang menampilkan perempuan sebagai subjek yang kuat, mandiri, dan mampu mengubah nasibnya.
4.Feminisme dan Psikoanalisis
Teori sastra feminis juga sering kali memanfaatkan psikoanalisis untuk memahami kompleksitas psikologis karakter perempuan. Sigmund Freud dan Jacques Lacan, meskipun lebih dikenal dengan teori-teori mereka tentang ketidaksadaran dan struktur bahasa, juga memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana gender beroperasi dalam pikiran individu dan dalam teks sastra.
KESIMPULANÂ
Teori sastra feminis adalah alat yang sangat penting dalam membongkar dan mengkritisi ketidaksetaraan gender yang terjalin dalam karya sastra dan masyarakat pada umumnya. Melalui berbagai pendekatan, teori ini memberikan pandangan yang lebih inklusif dan menyeluruh tentang pengalaman perempuan, serta memberi ruang untuk pemberdayaan mereka. Dengan terus berkembangnya kesadaran tentang isu gender, teori sastra feminis akan terus menjadi bagian integral dalam studi sastra yang lebih adil dan setara.
Daftar Pustaka
Abror, A. (2025). Gambaran Kekerasan Dalam Novel Jane Eyre Karya Charlotte Bronte. Calakan: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya, 3(1), 1-7.
Hayon, F. L., Jegalus, N., & Kosat, O. (2024). Tinjauan Terhadap Eksistensi Perempuan Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan Menurut Simon De Beauvoir. Jurnal Ilmiah Kajian Multidisipliner, 8(6).
Jannah, R. (2024). Pendekatan Feminisme dalam Analisis Cerpen "Kunang-Kunang dalam Bir" Karya Djenar Maesa Ayu. Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya, 3(2), 188-196.