Mohon tunggu...
Negri Klompen Dan Molen
Negri Klompen Dan Molen Mohon Tunggu... lainnya -

"Blusukan" like a local. \r\n\r\n(Baca petualangan saya di : https://privatetourguideholland.wordpress.com/)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pangeran Friso: Sorotan Spotlight itu Telah Berlalu

13 Agustus 2013   05:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:22 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tragis. Pangeran Friso meninggal dunia,  senin kemarin 12 Agustus 2013  pagi hari, dalam usia 44 tahun.  Satu hari sebelumnya, istrinya Mabel baru saja merayakan ulang tahunnya sendiri dengan kedua putri mereka, Luana (8)  dan Zaria (7) di kamar rumah sakit tempat Pangeran Friso terbaring koma selama satu setengah tahun terakhir ini.

Gambaran sedih yang mengguncang tersebut dimulai dari liburan musim dingin keluarga kerajaan tahunan di Lech, Austria, di bulan Februari 2012. Pangeran Friso dan sahabat dekatnya Florian Moosbrugger, melakukan olahraga ski mengarungi lembah Lech yang sudah dikenalnya sejak kecil, mengabaikan peringatan ancaman bahaya salju longsor. Hari itu juga, hidup kepala keluarga muda dengan karir profesional yang sukses, penyandang status royalti dan penggemar olahraga aktif ini berubah seketika. Pangeran Friso tertimbun 40 cm salju, kehilangan kesadarannya, dan tiga hari sesudah perawatan intensif, kondisi pangeran dinyatakan koma.

Sejak itu pula, hidup keluarga Pangeran berubah drastis. Kesedihan menyelimuti keluarga kerajaan dengan pada puncaknya berita kematian Pangeran kemarin pagi. Berita ini mengguncang seluruh negri.

Pangeran Friso dikenal sebagai pangeran pemalu yang tidak suka mendapat sorotan maupun menjadi pusat perhatian. Sebagai putra kedua dari pasangan Ratu Beatrix dan Pangeran Claus, ia berstatus putra mahkota cadangan setelah kakaknya, Willem Alexander. Namun, sejak kecil ia tidak pernah tertarik dengan kursi kerajaan. Ucapannya yang sangat terkenal: “Je mag Alex wel in elkaar slaan, maar niet doodslaan, want dan moet ik koning worden.”  (=Kamu mau mukulin Alex boleh2 saja, tapi jangan sampai mati, nanti aku yang harus jadi raja.)

Ia memilih berkarir sebagai insinyur dan bertempat tinggal di London, dimana ia tidak dikenali orang dan dapat beraktivitas secara leluasa selayaknya orang biasa. Ia pun lebih memilih cinta daripada status darah birunya.  Pernikahannya dengan Mabel Wisse Smit pada tahun 2004 tidak mendapatkan ijin kabinet pemerintahan, sehingga ia rela kehilangan status anggota kerajaan dan sebutan resminya Prins der Nederlanden. Ia meninggal dunia di rumah masa kecilnya, Paleis Huis ten Bosch.

Prins Friso, may you rest in peace.

sumber foto: RVD, ibtimes, haakensmaak

Terimakasih sudah mampir di artikel saya kali ini.

Reportase lainnya mengenai Negri Klompen dan Molen dapat Anda baca disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun