Bagi kebanyakan orang mungkin pernyataan tersebut sebagai wujud kekecewaan PDIP akan NasDem yang dinilai tidak fokus membantu Jokowi. Akan tetapi, telah kita ketahui sejak awal bahwa PDIP adalah partai yang kental akan budaya Jawa yang penuh dengan kode dalam tiap perkataan. Oleh karena itu, pernyataan 'kasihan Pak Jokowi' bisa juga diartikan bahwa kasihan Pak Jokowi yang akan menjadi kader NasDem tapi partai tersebut memiliki niat mendukung Anies yang notabene adalah tokoh yang sangat berseberangan dengan Jokowi.
Kemungkinan besar Megawati telah mengetahui pergolakan ini. Di satu sisi ia telah mengetahui bahwa Jokowi adalah sosok yang sangat populer dan telah mengharumkan nama PDIP. Tetapi di sisi lain, Jokowi telah menjabat sebagai presiden selama dua kali dan konstitusi kita tidak memperbolehkan Jokowi mendapatkan posisi presiden untuk ketiga kalinya. Memasukkan nama Jokowi sebagai Ketum penerusnya bukanlah investasi jangka panjang yang baik. Oleh karena itu, Megawati akan lebih memilih anaknya sendiri untuk menempati kursi Ketum. Apalagi setelah posisi Ketum, jalan menuju Capres akan makin terbuka lebar.
Begitu pula dengan Jokowi. Kemungkinan besar Jokowi telah mengetahui bahwa akan pindahnya ia ke NasDem bukan berarti ia tidak disukai oleh Megawati. Pak Dhe mungkin menyadari bahwa preferensi PDIP terhadap Puan adalah demi masa depan partai. Lebih baik tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan pada sosok yang masih punya potensi. Oleh karena itu dia tidak berkomentar apa-apa dalam urusan calon pimpinan PDIP. Sehingga tidak ada masalah baginya ketika NasDem tertarik merekrutnya menjadi anggota partai.
Sumber:
1. Detik [Sapa Prabowo di Kongres PDIP, Megawati: Tempur Lagi di 2024]
2. Republika [Politikus PDIP: Struktur Partai Ditentukan Bu Megawati]
3. Tirto [Melihat Peluang Trah Sukarno vs Kader PDIP Gantikan Jokowi di 2024]
4. Liputan 6 [Pesan Prananda Prabowo Cucu Proklamator Semangati Jokowi Jaga Persatuan]
5. CNN Indonesia [Surya Paloh Sebut Jokowi Kader NasDem]
6. Detik [PDIP Kecewa NasDem Capreskan Anies: Kasihan Pak Jokowi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H