Baru-baru ini nama seorang Budi Gunawan menjadi headline di berbagai media terkait pertemuan Prabowo-Jokowi dan Prabowo-Megawati. Bahkan ada pula berita yang menyatakan BG sebagai sosok pengganti mendiang Taufik Kiemas. Apakah itu berarti BG akan menjadi Bapak dari Puan Maharani alias suami dari Megawati?Â
Sepertinya tidak. Maksud dari menggantikan peran Taufik Kiemas adalah sebagai sosok yang mampu mengayomi semua golongan, serupa dengan hal yang selalu dilakukan almarhum suami dari Megawati tersebut. Hal itu mengindikasikan pula bahwa BG siap menggantikan peran Taufik Kiemas dalam posisi politik internal PDIP.
Semenjak hari Sabtu 13 Juli 2019, seorang Kepala BIN bernama Budi Gunawan (BG) telah menjadi rising star dalam dunia perpolitikan. Bagaimana tidak, ia mampu menjembatani pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.Â
Tak lama berselang, yakni pada tanggal 24 Juli 2019, sosok BG pun hadir pada pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Maka tak salah pula kiranya kita menilai bahwa BG merupakan sosok yang turut berperan dalam pertemuan di Teuku Umar tersebut.
Kepiawaian BG sebagai sosok yang mampu mepersatukan hingga mengayomi golongan yang berseberangan di politik patut diacungi jempol. Maka tak salah pula Waketum Gerindra Arief Poyuono memuji BG sebagai komunikator politik yang berkelas.Â
Arief menilai bahwa sosok BG bagaikan oase di gurun pasir perpolitikan Indonesia. Ia pun berharap agar BG bisa menjadi politisi di PDIP karena kedekatannya dengan partai berlambang banteng tersebut.
Peluang itu bisa saja terjadi. Pada tanggal 8-11 Agustus mendatang akan diadakan Kongres PDIP yang akan menjadi penentu Ketua Umum partai itu selama 5 tahun mendatang. Kabarnya Prabowo telah bersedia hadir di kongres tersebut.Â
"Saya tanya 'mas mau diundang gak sama saya' lalu 'kemana mbak?' 'ke kongres' 'ya mau dong', kalau mau saya undang kalau ndak mau ya ndak papa," ujar Megawati.Â
Artinya, berkat peran BG seorang Prabowo mau hadir ke kongres partai yang telah menjadi rivalnya selama dua kali Pemilu. Kepiawaian dalam koneksi dan mempersatukan elite politik ini pula yang makin membuka kans BG menjadi peserta dalam kontestasi Pilpres 2024. Bahkan makin memperbesar pula peluang BG menjadi Ketua Umum PDIP yang baru menggantikan Megawati.
Kecakapan dari Kepala BIN itu pula yang menyebabkan BG disebut-sebut dapat menggantikan peran Taufik Kiemas sebagai pemersatu bangsa. Putri dari mendiang Taufiq Kiemas yakni Puan Maharani menanggapi pernyataan itu.Â
"Sebagai sosok pemersatu? Kita lihat saja ke depannya bagaimana, saya rasa kalau ada orang yang bisa jadi pemersatu siapapun dia akan sangat baik bagi bangsa ini," kata Puan.
Lantas untuk apa Puan merespon pertanyaan itu? Pernyataan dari Puan Maharani tersebut adalah caranya merespon menguatnya posisi BG sebagai Capres 2024 tanpa harus bergesekan secara frontal. Kemungkinan Puan telah melihat potensi dari seorang BG. Apabila BG menjadi Capres 2024, tentunya BG pun bisa jadi akan menduduki posisi Ketum PDIP yang selama ini Puan incar.Â
Oleh karena itu, respon Puan terhadap BG menggantikan peran Taufik Kiemas adalah cara halusnya dalam mengamankan kursi Ketum PDIP sekaligus menghadang menguatnya BG menjadi Capres 2024.
Artinya, Puan telah memandang bahwa mendapatkan kursi Ketum menggantikan Megawati semakin sulit. Padahal sebelum kemunculan BG ia telah memiliki pesaing yakni saudaranya sendiri Prananda Prabowo.Â
Kini dengan kemunculan BG sebagai rising star, maka perebutan Ketum PDIP babak baru akan segera dimulai, antara Puan Maharani, Prananda Prabowo, dan Budi Gunawan.
Sumber:
1. Detik [Budi Gunawan Disebut Pengganti Taufiq Kiemas, Puan: Lihat ke Depannya]
2. Warta Ekonomi [Apuy: Memang Top Mas BG, Masuk PDIP Lah]
3. CNN Indonesia [Megawati Undang Prabowo ke Kongres PDIP]
4. Tirto [Kongres PDIP di Bali: Mengapa Mega Sebaiknya Tak Lagi Jadi Ketum?]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H