Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik

Eggi Sudjana Digoda "Setan Gundul"

25 Juni 2019   15:54 Diperbarui: 25 Juni 2019   16:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Agaknya belum ada penelitian kejiwaan terhadap orang Indonesia menyangkut kesukaannya ber-Tuhan-Tuhan untuk tindakan-tindakan yang justru direstui setan" --Remy Sylado (Hotel Prodeo)

Eggi Sudjana. Masih ingatkah dengan kasus makar yang menimpanya? Ia menjadi tersangka atas dugaan makar dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Penahanannya terjadi karena videonya menyuarakan people power 17 April lalu menjadi viral. Tapi, pada hari Senin 24 Juni, ia bisa menghirup udara bebas setelah permohonan akan penangguhan penahanannya dikabulkan penyidik Metro Jaya.

Perihal penangguhan penahanannya itu, Eggi mengucapkan terima kasih.  

"Untuk itu, tak lupa terima kasih kepada Bapak Kapolri, Kapolda, Dirkrimum Polda Metro Jaya dan Bapak Prabowo yang menginstruksikan Bapak Dasco, Hendarsam, dan para lawyer ini," ujar Eggi.

Apabila kita melihat kasus penangguhan penahanan Eggi, maka dapat terlihat jelas bahwa Prabowo sangat peduli dengannya. Prabowo memberikan bantuan hukum berupa beberapa lawyer yang mampu upayakan penangguhan penahanannya. Bahkan advokat dari pihak BPN pun berfungsi menjadi penjamin dari Eggy. Yakni Direktur Hukum dan Advokasi BPN (Badan Pemenangan Nasional) Sufmi Dasco Ahmad beserta pihak keluarga dari Eggi.

Tapi Eggi harus ingat, mampu menghirup udara bebas, bukan berarti Eggi bisa kembali melakukan perbuatan yang telah membawanya ke hotel prodeo. Perbuatannya menyerukan makar people power seharusnya menjadi pelajaran bagi pihak manapun untuk menghormati hasil Pemilu.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan berharap kasus yang menimpa Eggi ini menjadi yang terakhir dan semua pihak dapat menghormati hasil pesta demokrasi. Menurutnya, siapapun yang menang, tetap memiliki tujuan untuk Indonesia yang lebih baik dan juga untuk kemaslahatan umat.

Hal ini mengingatkan saya akan hasil keputusan sidang MK yang sebentar lagi akan disampaikan ke publik. Kita telah ketahui sidang PHPU (Perselisihan Hasil Pemilihan Umum) telah dimulai sejal 14 Juni yang lalu. Sebelum persidangan, Prabowo memohon pada massa pendukungnya agar tidak melakukan aksi demonstrasi ke MK. Ia ingin pendukungnya mempercayai perjuangannya yang menghadapi persengketaan Pilpres lewat jalur yang terhormat, yakni sesuai konstitusi.

Akan tetapi, masih saja ada setan gundul yang terus membandel. Salah satunya adalah dari kelompok PA (Persaudaraan Alumni) 212. Mereka telah mengagendakan aksi turun ke jalan pada 26 Juni. Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin memandang bahwa pengabulan penangguhan penahanan dari Eggi Sudjana sebagai kesempatan emas dalam menggalang massa. Alhasil ia ingin agar Eggi turut menjalankan aksi super "damai" ke MK serta memberikan motivasi pada massa 212. Salah satu dari agenda massa aksi tersebut adalah orasi yang bertajuk mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf Amin dari kontestasi Pilpres 2019.

Turunnya mereka ke jalan seakan untuk mengintimidasi para hakim MK. Padahal hasil akhir dari persidangan saja mereka belum tahu. Artinya, mereka telah yakin tidak akan memenangkan persidangan. Oleh karena itu, apabila Eggi Sudjana ikut bersama mereka, tentu mereka berpikir akan mendapatkan massa yang lebih banyak dan mampu lebih mengintimidasi hakim MK untuk mendiskualifikasi Paslon 01. Bukankah hasil sidang tidak akan terpengaruh oleh aksi mereka? Lantas bagaimana apabila hasil sidang tidak seperti yang mereka harapkan? Apakah mereka akan berbuat rusuh? Apabila iya, bukankah tindakan itu tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut? Ketika tindakan mereka tidak sesuai dengan ajaran agama, maka yang merestui perbuatan rusuh itu hanyalah setan.

Oleh karena itu, Eggi Sudjana yang bebas karena bantuan dari banyak pihak termasuk Prabowo tidak sebaiknya mengikuti ajakan dari pihak PA 212. Dia harus ingat, bahwa baik Prabowo maupun BPN telah mengimbau agar jangan turun ke jalan. Apabila Eggi benar-benar berterima kasih pada Pak Prabowo yang telah mengupayakannya menghirup udara bebas, tentunya ia tak akan mengikuti ajakan para setan gundul bukan?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun