Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Visi 10 Years Challenge Kyai Ma'ruf

18 Maret 2019   19:00 Diperbarui: 18 Maret 2019   19:32 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya bersumpah demi Allah selama hidup saya, akan saya lawan upaya-upaya yang akan melakukan itu semua" - - KH Maruf Amin

'10 Years Challenge' mungkin sudah tidak asing lagi di benak bagi para milenial. Tantangan tersebut pada awalnya digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi pada seseorang semenjak 10 tahun terakhir. Ternyata istilah tersebut tidak hanya muncul di dunia medsos, debat Cawapres kemarin memunculkan kembali istilah tersebut. 

Debat cawapres Minggu, 17 April 2019 telah mempertemukan antara Cawapres 01 KH Maruf Amin dengan Cawapres 02 Sandiaga Uno. Debat Pilpres ke-3 tersebut melahirkan berbagai gagasan yang menarik. Di antaranya muncul gagasan dengan istilah infrastruktur langit, DUDI (dunia usaha, dunia industri), serta '10 Years Challenge'.

'10 Years Challenge' muncul dari paparan KH Maruf Amin saat menjawab pertanyaan komitmen pemerintah soal dana riset. Menurut kyai dari Banten itu, selain menyediakan dana riset abadi, pemerintah akan menyatukan semua dana riset yang tersalurkan di beberapa kementerian dan lembaga-lembaga di bawah Badan Riset Nasional serta memaksimalkan rencana induk riset nasional yang sudah ada. Lewat upaya tersebut, 'Abah' Maruf meyakini riset-riset yang dilakukan akan berhasil memajukan negara menuju '10 years challange'. 

Beliau juga meluruskan pendapat Sandiaga Uno ketika mantan Wagub DKI itu berpikir dengan adanya Badan Riset Nasional, maka hanya akan menambah birokrasi. Pakar ekonomi syariah tersebut menekankan kepada Sandiaga Uno bahwa Badan Riset Nasional itu nantinya justru mengefisienkan lembaga-lembaga riset dengan menyatukannya. Riset makin mudah dan makin berkembang, dan mampu membangun Indonesia ke depan. 

Paparan '10 years challenge' dari KH Maruf Amin mampu mengagetkan saya sebagai penonton debat Cawapres. Penjelasan itu menunjukkan bahwa walaupun 'Abah' Kyai memiliki usia yang jauh lebih tua daripada Sandiaga, namun ia mampu menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh para milenial. Bahasa yang menunjukkan bahwa beliau lebih visioner dalam rangka memajukan teknologi Indonesia di masa mendatang lewat penyatuan lembaga riset.

Tak salah apa yang ia paparkan di akhir debat bahwa pemerintahan selanjutnya akan memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia. Selain itu beliau bersumpah akan melawan hoax yang kerap menyerang paslon 01. Karena, perjuangan Jokowi-Maruf untuk maju di pemerintahan adalah demi menjalankan pemerintahan dengan bersungguh-sungguh yang hasilnya bukan untuk pihak 01, melainkan untuk generasi mendatang. 

Sumber:

1. Detik [Panas! Ma'ruf Amin vs Sandiaga Uno Debat Soal Riset '10 Years Challenge'] 

2. Detik [Bicara Orang Fasik, Ma'ruf: Demi Allah akan Saya Lawan Hoax dan Fitnah!] 

3. BBC [Debat cawapres 2019: Lima hal yang menjadi pembahasan warganet]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun